KESIAPAN tim sepakbola Banten untuk bisa berkiprah diajang kualifikasi PON XIX 2016 di Jawa Barat masih belum menemui titik terang. Soalnya, Asosiasi PSSI Provinsi (Asprov) Banten hingga kini belum menerima surat resmi dari PB PON maupun KONI Pusat soal pelaksanaan Pra PON sepakbola.
Sejauh ini kabar soal pelaksanaan cabor sepakbola hanya beredar di dunia maya dan secara lisan. Dimana disebut pelaksanaan Pra PON sepakbola diambil alih oleh KONI Pusat, PB PON dan dilaksanakan oleh Asprov Jawa Barat pada 20-30 Maret 2016.
”Berdasarkan info yang beredar semua pelaksanaan dilakukan di Jawa Barat, tapi kami belum mendapat surat resmi dari pelaksana Pra PON tentang pelaksanaan pada bulan Maret. Kami hanya mendapat informasi lisan dan dari dunia maya, kalau belum ada surat resmi kami sulit bergerak,” jelas H. Babay Karnawi, Asisten Manajer Tim Sepakbola Banten.
Surat resmi dibutuhkan sebagai dasar hukum pertanggungjawaban pihak Asprov dan manajemen tim Pra PON kepada pemberi dana hibah dalam hal ini KONI Banten. Ini dilakukan agar tak terulang kejadian pada pelaksanaan Pra PON Oktober 2015 lalu, dimana pelaksanaannya dibatalkan dua kali.
Sejauh ini dikemukakan pria yang akrab disapa Babay tersebut, selain rutin mengecek ke sekretariat Asprov, pihaknya juga mengecek ke KONI Banten terkait surat resmi pelaksanaan Pra PON. Namun, sejauh ini baik Asprov maupun KONI Banten belum menerima surat yang menyatakan pelaksanaan Pra PON sepakbola pada Maret mendatang.
Dikemukakan pria yang juga manajemen Perserang Kabupaten Serang ini, dengan belum adanya surat resmi pihaknya sulit untuk bergerak untuk kembali mengumpulkan tim Pra PON Banten. Hal ini juga diungkap Babay dialami oleh tim DKI Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Karena tanpa dasar yang jelas, sulit bagi Asprov mengeluarkan dana organisasi atau mendapatkan dana dari KONI Banten, terutama setelah dua kali dibatalkan pelaksanaan Pra PON di Jawa Timur dan Jawa Tengah. ”Kalau ada surat kan kita enak membahasnya soal persiapan baik dengan Asprov maupun KONI Banten. Karena baik Asprov maupun KONI pastinya bertanya soal ini, karena mereka khawatir kembali batal,” papar Babay.