”Modal (usaha)nya itu ya pas pelatihan. Saya diberi bibitnya, lalu saya praktikan lagi di rumah. Saya hanya buat satu liter, lalu meningkat jadi tiga liter, dan terus meningkat,” ujar dia.
Produksi awalnya pun masih menggukan alat-alat rumah tangga. Namun, setelah dia berhenti bekerja dan fokus bisnis, mulai membeli peralatan penunjangnya.
Dia mengemas yogurt dengan tiga kemasan, yakni 210 ML, 500 ML dan 1 liter dengan 11 varian rasa di antaranya strawberry, mocca, ice blue, sirsak, jeruk dan lain lain.
Empat tahun berjalan, usahanya kian moncer berkat kegigihannya. Kini, minuman yogurt yang diberi label Daff telah dipasarkan ke luar Kota Bandung.
Pemasarannya hingga kini telah mencapai Bekasi, Karawang, Bogor, Jakarta hingga Lampung. ”Alhamdulillah, omsetnya sudah puluhan juta dan bisa mempekerjakan lima karyawan di rumah,” ujarnya. (*)