’’Sebagai contoh misalnya, pendekatan tehadap pelaku prostitusi, tidak sama dengan pelaku judi,” tutur pria berusia 33 tahun ini. Selain itu, juga melakukan pendekatan masyarakat melalui hobi, kesenian dan kebudayaan. Seperti yang suka musik jawa, maka pendekatan yang dilakukan melalui gamelan.
Sedangkan masyarakat yang suka memancing, maka Abdullah Sam menyediakan kolam pemancingan. Begitu juag pemudanya yang suka main band, dia juga menyediakan studio. ’’Sehingga, pemudanya yang dulu mengamen dan tidak bisa menyalurkan hobinya, maka kami wadahi dan fasilitasi,” tegasnya.
Bahkan, dia juga telah membuat pemetaan problem yang terjadi pada masyarakat. Pemetaan itu, juga diterapkan pada pemetaan wilayah pada umumnya. Sehingga, dia menjadi tahu penangan yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalhan tersebut.
’’Saya contohkan seperti Bapak Andi di rumah berwarna hijau ini duluntya peternak namun bangkrut. Maka, dulunya kami beri bantuan hewan ternak sapi sebanyak tiga ekor dan sekarang sudah nambah menjadi tujuh ekor,” paparnya. Masyarakat yang tidak mempunyai modal atau miskin, maka olehnya diberi bantuan permodalan tersebut.
Namun, dengan syarat masyarakat itu memiliki kemauan dan kemampuan untuk menjalankan usaha tersebut. Hingga saat ini, Pesantren Rakyat Al-Amin Sumberpucung memiliki sebanyak 40 unit usaha di masyarakat. Sedangkan assetnya mencapai Rp 2,9 M. Selain itu, uang usaha di tempat tersebut terus diputar untuk kemaslahatan umat.
’’Selain bidang pertanian dan peternakan, ada beberapa usaha lainnya. Seperti BMT, Koperasi, Koran Islam dan Radio,” terangnya. (*/mal/tam)