Mensos dan Kapolri Jenguk ke Rumah Sakit

[tie_list type=”minus”]Korban Meninggal Dapat Santunan[/tie_list]

bandungekspres.co.id– Pemerintah menaruh perhatian besar pada para korban tragedi bom di Jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1) lalu. Selain menanggung seluruh biaya pengobatan korban, pemerintah juga akan memberikan penghargaan dan santunan bagi mereka.

B __ santunan (1) -Untuk penghargaan, secara khusus akan diberikan pada anggota kepolisian yang menjadi korban. Dari kejadian ini, ada lima anggota polri yang menjadi korban dari aksi terror tersebut. Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Polri Jendral Badrodin Haiti di sela-sela kunjungannya melihat kondisi para korban, kemarin (19/1). Badrodin menyambangi korban di seluruh rumah sakit yang dihuni korban, seperti Rumah Sakit Abdi Waluyo, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, dan RS Tarakan.

”Iya tentu kami kasih penghargaan, nanti ada tim yang merumuskan soal itu,” ujar Badrodin. Menurutnya, saat ini kondisi para korban sudah berangsur membaik. Warga Negara Jerman, Frank Feunen dan Aiptu Suhadi yang dirawat di RS Abdi Waluyo misalnya. Kondisi mereka sudah dalam proses recovery. ”Ada beberapa juga yang sudah pulang juga. Kalau tidak salah laporan terakhir tinggal 15 orang yg dirawat,” tuturnya.

Di sisi lain, pegejaran sejumlah teroris yang diduga berkaitan dengan jaringan teroris bom di kawasan Sarinah terus berlanjut. Badrodin mengatakan, saat ini sudah 17 orang terduga yang ditangkap. Jumlah tersebut disumbang lima orang dari dalam lembaga permasyarakatan (LP). ”Yang lima itu dibon,” ungkapnya.

Dia melanjutkan, terduga teroris yang ditangkap berasal dari dua kelompok berbeda. Namun, terjadi komunikasi secara intensif antara keduanya. Kedekatan ini yang tengah didalami oleh polri saat ini. ”Kita juga dalami soal aktor intelektualnya. Kan tidak mudah membuktikan itu. Tapi selama belum ada buktinya, saya belum bisa sampaikan,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, tampak Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawangsa yang turut mendampingi. Usai berbincang dengan para korban, Khofifah meminta agar para korban diberi pengobatan khusus. Pengobatan ini khusus untuk trauma healing dan trauma konseling. Terutama, untuk para korban sipil.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan