Persoalan kemasan, tambah Rusdi, tidak bisa diremehkan. Sebab, kemasan yang asal-asalan membuat industri rumah tangga terlihat tak mampu menunjukkan kualitas. Apalagi, produk impor punya keunggulan di sisi itu.
Rusdi yang kaya pengalaman di pemasaran juga mengusulkan agar pemerintah membentuk badan khusus untuk menangani distribusi produk domestik. Badan khusus tersebut akan bertugas mengatur lalu lintas produk agar terdistribusi dengan baik. Dengan begitu, nilai jual sebuah produk akan bertambah.
Rusdi mengakui bahwa dirinya adalah produk dari pelaku UMKM. Selama 15 tahun bersama istrinya, Rusdi bertahan sebagai agen tiket pesawat. Dia belajar dari kakaknya, Kusnan Kirana. Selain menjual tiket, Rusdi memanfaatkan peluang antar jemput tamu dari bandara dan kembali ke bandara.
”Setelah modal memadai, saya mulai berinvestasi. Karena dari awal tidak punya rasa takut, saya lantas berinvestasi di bidang penerbangan,” kenang Rusdi dengan mata menerawang.
Investasi yang dipilih berkaitan dengan sewa pesawat untuk penerbangan domestik. Sekitar 2000-an awal, Rusdi memiliki satu pesawat. Kepercayaan kepada Rusdi yang terus bertambah membuat banyak yang menyewa.
Tapi, kata Rusdi, namanya bisnis, ada pasang surut. Dia hampir mundur dari bisnis maskapai, tapi dicegah keluarganya. Setelah keluar dari tekanan, akhirnya Rusdi mampu mengembangkan sayap bisnis dan mendirikan kerajaan maskapai dengan bendera Lion Air.
”Nama itu saya ambil dari nama zodiak, yaitu Leo, yang kebetulan merupakan zodiak saya dan kakak saya,” ungkap Rusdi, lantas tertawa. (ham/JPG/c9/sof/rie)