bandungekspres.co.id – Ketua Harian KONI NTT Andre KOreh mengingatkan para atlet yang akan mengikuti Pelatda PON XIX, bahwa mereka tidak aka tidak otomatis akan diikutkan ke PON jika tidak memenuhi beberapa persyaratan.
Hal ini diungkapkannya saat menyampaikan laporannya saat pembukaan Pelatda PON XIX, Jumat (15/1) lalu.
Pelatda jelasnya akan dilaksanakan dalam dua tahap, dengan peserta terdiri dari 71 atlet dan 29 pelatih sehingga total keseluruhan berjumlah 100 orang.
Pelatda tahap pertma merupakan pelatda desentralisasi yang dimulai 2 Januari – 31 Mei 2016 atau selama 124 hari, dimana Pengprov Cabang olahraga bertindak sebaga penanggungjawab, sedangkan KONI melalui Satgas yang nantinya di bentuk akan melakukan monitoring dan evaluasi.
”Sedangkan pelatda tahap kedua yang merupakan Pelatda terpusat akan dilakukan terhitung mulai 1 Juni – 6 September 2016, dan seluruh atlet serta pelatih akan ditampung di Hotel,” jelasnya.
Selama mengikuti pelatda, para atlet dan pelatih akan mendapatkan uang saku, Transport lokal, extra fooding untuk pelatda desentralisasi. sedangkan pelatda terpusat mendapatkan Uang saku, Transport lokal, Snack 2 kali serta makan 3 kali.
Untuk memastikan kesehatan para atlet kata Andre, nantinya akan diadakan General check-up dalam dua tahap. Tahap pertama tanggal, 20-23 Januari 2016 dan tahap kedua pada bulan Juni 2016
”Selama Pelatda sampai dengan PON, atlet dan pelatih akan diasuransikan,” terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, Andre juga mengingatkan bahwa attlet yang lolos PON dan mengikuti Pelatda tidak otomatis menjadi peserta PON XIX/2016 jika Tidak disiplin, Tidak ada kemajuan prestasi, Kesehatan tidak memungkinkan dan Mengundurkan diri.
”KONI akan membentuk Satgas Pelatda persiapan Pembentukan Kontingen NTT,” pastinya.
Terkait target medali di PON XIX, Andre memaparkan, jika pada PON XVIII/2012 NTT meraih 3 Emas, 9 Perak dan 7 Perunggu dari 10 Cabor dengan 65 atlet, maka pada PON tahun ini dengan 10 Cabor, 71 atlet diharapkan perolehan medali lebih meningkat dari PON lalu.
”Belum waktunya untuk menyebutkan target jumlah Medali karena Pelatda baru mulai dan perlu ada evaluasi secara berkala dan setiap Cabor dapat meyakinkan KONI tentang target Medali yang akan diperoleh atletnya,” ungkapnya.