Puluhan Hektar Sawah Terancam Kering

[tie_list type=”minus”]Akibat Pintu Irigasi Jebol[/tie_list]

bandungekspres.co.id– Akibat jebolnya pintu irigasi Cijengkol di Kampung Cisalak RT 02/09, Desa Nanggeleng, Kecamatan Cipeundeuy, 60 hektare sawah garapan ratusan petani terancam kekeringan. Berdasarkan informasi yang dihimpun, jebolnya pintu irigasi ini terjadi sejak Rabu (6/1) malam. Jebolnya pintu air ini disebabkan kontruksi bangunan yang sudah rusak dibiarkan tanpa perawatan, sehingga mengakibatkan pintu jebol dan rusak parah.

Sejumlah petani yang memiliki sawah di kawasan tersebut harus sabar menunggu irigasi tersebut diperbaiki.

Selama dua hari terakhir suplai air terhadap 60 hektare sawah di Kampung Cirahayu, Berenuk, dan Cihuni terhenti. Tak hanya sawah, air di tiga masjid dan beberapa rumah warga tidak mendapatkan pasokan air.

Ketua Kelompok Tani Yudaprana Cipeundeuy Maman Somantri sudah memprediksi, jika pintu irigasi ini akan jebol. Hal ini terlihat sebelum jebolnya irigasi ini, ada beberapa air pintu air yang bocor. Namun, pihaknya dibantu warga lainnya sudah memperbaiki pintu air berkeran besi ini. Tapi, lantaran keterbatasan kontruksi tidak bisa menahan derasnya air sungai Cijengkol. ’’Harusnya sudah diperbaiki sejak dulu oleh pemerintah agar konstruksi bangunan sangat kuat. Tapi, ini malah dibiarkan begitu saja. Puncaknya pada musim hujan seperti saat ini, pintu irigasi tidak kuat menahan derasnya air,” katanya saat ditemui di lokasi, kemarin.

Diakuinya, dengan jebolnya pintu irigasi ini berdampak pada pengiriman air ke sejumlah sawah milik petani. Bahkan, dirinya bersama petani lainnya kebingungan untuk mendapatkan suplai air. ’’Irigasi ini menjadi harapan para petani dalam mendapatkan air. Otomatis dengan jebolnya pintu irigasi berdampak pada pengiriman air. Padi yang baru berusia dua minggu saja langsung kering,” sesalnya.

Dia mengungkapkan, padi di 60 hektare sawah ini baru memasuki musim tanam, rata-rata berusia seminggu sampai tiga minggu. Petani khawatir, jika seminggu pengairan belum normal benih padi akan mati. ’’Karena usia tanam padi masih baru, tentu akan mudah mati. Kita memperkirakan kerugian petani bisa sampai ratusan juta untuk benih dan pengolahan tanah,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan