Forum Relawan Kebencanaan Pangandaran Terbentuk
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran membentuk Forum Relawan Kebencanaan tingkat kabupaten. Anggotanya, merupakan gabungan para relawan dari berbagai organisasi kebencanaan serta organisasi kepemudaan yang ada di wilayah Kabupaten Pangandaran.
Laporan: Nana Suryana, Pangandaran
Kepala Pelaksanan BPBD Kabupaten Pangandaran Nana Ruhena mengatakan Kabupaten Pangandaran merupakan salah satu daerah rawan bencana sehingga membutuhkan kesiapsiagaan dini dan upaya penanganan bencana yang baik. ’’Kita termasuk peringkat kelima di Jawa Barat sebagai daerah rawan bencana,’’ ungkapnya kepada Radar, kemarin.
Dikatakannya, saat ini personil BPBD Kabupaten Pangandaran sangat terbatas sehingga pihaknya kerap kesulitan ketika ada bencana. ’’Saat musim kemarau saja kita tidak bisa berbuat banyak karena personil dan peralatan kita terbatas, kita belum sanggup memenuhi ribuan liter kebutuhan air untuk masyarakat yang dilanda kekeringan beberapa bulan lalu,’’ ujarnya.
Nana berharap pembentukan Forum Relawan Kebencanaan dapat membantu tugas BPBD dalam menangani dampak bencana, termasuk dalam upaya sosialisasi kesiapsiagaan dini menghadapi bencana kepada masyarakat.
Sementara itu, Ketua Forum Relawan Kabupaten Pangandaran Ocid Sutan Abdul Rosid mengatakan relawan bekerja tanpa mengharapkan imbalan. ’’Kita bekerja karena panggilan jiwa, siap membantu sesama demi kemanusiaan, Alhamdulillah Forum Relawan sudah terbentuk, mudah-mudahan kita bisa memberikan manfaat,’’ ungkapnya.
Ocid mengatakan, anggota Forum Relawan memiliki kemampuan berbeda sehingga siap bekerja saat dibutuhkan. ’’Kita dari berbagai latar belakang, ada dari FKDM, PMI, Balawista, Pramuka, tenaga kesehatan dan lainnya sehingga semuanya bisa diberdayakan,’’ ujarnya.
Dia berharap, pemerintah daerah memberikan fasilitas peralatan kebutuhan kebencanaan. ’’Saat ini kami belum memiliki peralatan apapun, mudah-mudahan pemda bisa membantu sehingga ketika ada bencana kita bisa bertindak cepat, tidak terkendala peralatan,’’ ungkapnya.
Ocid menambahkan, bencana tidak dapat diprediksi sehingga upaya kesiapsiagaan dini harus dimiliki masyarakat yang berada di wilayah rawan bencana. ’’Salah satu upayanya yaitu mengadakan simulasi secara keberlanjutan agar masyarakat terbiasa dan siap ketika hal buruk terjadi, minimal masyarakat tau apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana,’’ ujarnya. (*)