Dia kemudian berpindah ke Depok pada 2000. Dua tahun berselang, dia mulai memberikan pelayanan di Rutan Salemba dan Lapas Cipinang. Memasuki 2004, pelayanannya juga menjangkau warga negara asing yang akan dihukum mati karena narkoba. Tapi, Izaak lupa siapa saja mereka.
Total sekitar 13 tahun dia memberikan pelayanan rutin di dua penjara itu. Tapi, dibandingkan Salemba dan Cipinang, dia merasa pelayanan di KPK lebih privat karena pesertanya tidak banyak.
”Jadi, bisa diskusi. Pernah ada diskusi yang sangat menarik dan lama dengan O.C. Kaligis. Sampai wartawan menunggu lama sebelum dia keluar,” katanya.
Selain itu, KPK memberikan kesempatan kalau ada tahanan yang ingin didoakan sendiri seusai pelayanan. Pendeta dengan empat ring di jantung itu menambahkan, segala perbuatannya untuk para terpenjara terinspirasi Matius 25.
Dia mengatakan, firman itulah yang menggerakkan hatinya sejak memberikan pelayanan di Kalisosok dan kawasan pelacuran Surabaya. ’’Apa yang kamu buat bagi yang miskin, terpenjara, itu sama dengan yang kamu buat untuk Aku (Tuhan, Red),” katanya. (*/c10/ttg)