Dalam laga kemarin, seperti biasa Wenger memainkan sepakbola pragmatis melawan tim dengan agresivitas tinggi seperti City. Dalam formasi 4-2-3-1-nya, Wenger memasang Mathieu Flamini serta Aaron Ramsey sebagai duo pivot untuk menghadang serangan tim tamu yang lebih dimotori oleh David Silva dan Yaya Toure dalam skema 4-4-4-1-1.
The Citizens, sebutan City, begitu mendominasi lapangan dengan membukukan 58,8 persen penguasaan bola serta 20 total tembakan dimana enam diantaranya harus susah payah dibendung oleh Petr Cech.
Biarpun dikurung seperti itu, sistem permainan yang dibangun oleh tim London Utara itu sukses membuat Sergio Aguero mati kutu setelah hanya melakukan dua tembakan dan gagal melakukan satu dribel-pun.
Kemenangan ini pun membuat jarak Arsenal dengan Leicester City yang menjadi pemuncak klasemen hanya tersisa dua poin sedangkan jarak dari City yang menguntit di posisi ketiga adalah empat poin.
Kans bagi Per Mertesacker dkk dalam menggeser Leicester di puncak klasemen terbuka kala Boxing Day. Sebab, ketika Leicester harus menantang Liverpool di Anfield, Arsenal bakal bertandang ke St. Mary’s Stadium, kandang tim penghuni rangking 12 Southampton.
Wenger mengatakan, tiga poin yang dipetik dari City membuat impian mereka untuk mengakhiri puasa gelar di Premier League yang sudah berlangsung selama 12 musim tetap terjaga.
Sebab, sepanjang sejarah mereka di Premier League 15 musim terakhir, dua gelar terakhir Arsenal, yakni di musim 2001-2002 dan 2003-2004, diperoleh setelah mereka memasuki Natal dengan status sebagai tim peringkat dua.
Terpisah, bagi arsitek City Manuel Pellegrini, kekalahannya kemarin membuat rekornya melawan Arsenal hanya mampu mengemas satu kemenangan dari enam pertemuannya sejak menjabat sebagai pelatih City 30 Mei 2013 lalu.
Terakhir kali Pellegrini mampu meraih kemenangan dari Arsenal adalah saat menghajar Meriam London itu 6-3 di Premier League 14 Desember 2013. Setelah itu, rekornya adalah dua hasil seri dan tiga kekalahan.
Selain itu, dengan semakin membesarnya gap antara timnya dengan Leicester (enam poin) membuat posisinya makin tersudut sehingga rumor bahwa Pep Guardiola akan menggantikan dirinya makin menyeruak.