Awasi Bekas Napi Teroris

[tie_list type=”minus”]Pelaku Sudah Pakai IT, Polisi Masih Andalkan Masyarakat[/tie_list]

bandungekspres.co.id– Polres Bandung langsung bereaksi pasca penangkan sembilan terduga dari berbagai daerah di Jawa. Sebab, beberapa waktu lalu pernah ada indikasi terduga teroris dan ISIS bersembunyi di Kabupaten Bandung.

Untuk diketahui, beberapa waktu lalu, dua orang terduga teroris ditangkap Densus 88 Mabes Polri bersama Polda Jabar di Kampung Babakan Baru, RT 02/RW 03, Desa Pakutandang, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Rabu (22/4).

Mereka adalah Toni bin Koni (Alm) warga Karang Ampel Indramayu dan satu lagi belum diketahui identitasnya. Keduanya diduga pelaku peledakan bom Pos Polisi (Pospol) Indramayu Jabar beberapa waktu lalu. Toni bersama temannya ditangkap saat bertamu ke rumah kakaknya, Yanti, di Kampung Babakan Baru.

Kapolres Bandung AKBP Erwin Kurniawan SIK mengatakan, pihaknya saat ini melakukan pengawasan terorisme dan melakukan pemantauan terhadap paham-paham radikalisme. ”Salah satu contoh pemantauan, mantan narapidana terorisme yang ada di wilayah hukum Polres Bandung,” tegas Kapolres di Mapolres Bandung, kemarin (21/12).

Erwin menjelaskan, kapasitas untuk melakukan penyelidikan orang yang dicurigai tentu dilakukan secara tertutup. Sebab, jika bocor dikhawatirkan pelaku melarikan diri sebelum ditangkap. ”Dampak lainnya meresahkan masyarakat,” tandasnya.

Sejauh ini, kata dia, pihaknya juga terus berupaya menekan dan mencegah paham-paham radikal berkembang di Kabupaten Bandung. Meski teknis lapangan, dia masih banyak kekurangan.

”Sejauh ini upaya penyelidikan yang berbasis IT dengan jaringan-jaringan teroris itu adalah Densus. Kami hanya pemantauan lapangan,” tuturnya.

Terkait kemungkinan ada pelaku lain yang terindikasi teroris atau ISIS Kapolres berharap, masyarakat jangan mudah terhasut dengan isu-isu yang sifatnya mengajak untuk secara ektrim untuk memerangi pemerintah. ”Tolong laporkan segera ke pihak kepolisian apabila ada orang asing datang serta menyebarkan paham-paham yang tidak benar,” katanya.

Teknis lainnya, saat ini pihaknya berupaya untuk mengajak masyarakat untuk sama-sama menghargai dan toleransi kepada umat nasrani yang akan melaksanakan Natal dan masyarakat yang akan merayakan tahun baru.(yul/usp/ris/yr/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan