Begini Cara RSPI dan PUN Tunjukkan Kepedulian

Undang Lebih dari 200 Anak untuk Ikut Khitanan Massal

bandungekspres.co.id – Jeritan anak menggema dari dalam ruangan Ramayana Hall, Hotel Grand Preanger, Jalan Asia Afrika, Minggu (20/12) lalu. Ada yang menjerit kesakitan, ada pula yang tidak ingin tiduran di atas dipan. Satu anak terlihat sedang dibujuk oleh dokter untuk tiduran. Di sisi lain, 19 dipan putih lainnya sudah terisi oleh anak laki-laki yang sedang dikhitan.

’’Ayo, nggak sakit kok,’’ kata bapaknya Hilman. Meski akhirnya menjerit pula, Hilman keluar ruangan dengan membawa hadiah hiburan, balon, dan kemaluan yang sudah dikhitan.

Hilman adalah satu dari 222 anak yang mendapat fasilitas khitan massal gratis dari Yayasan Puspita dan Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI). Bersama Perempuan untuk Negeri (PUN), RSPI juga mengadakan pemeriksaan kesehatan gratis di tempat yang sama. Sebanyak 55 tenaga medis terlibat dalam acara bakti sosial ini.

’’RSPI sangat konsen terhadap aspek kesehatan. Ini merupakan bukti kami peduli dengan kualitas kesehatan masyarakat, terutama menengah ke bawah,’’ kata Streering Committee Yayasan Puspita sekaligus Presiden Direktur RSPI Group Ir Anna Rosita Subagdja kepada Bandung Ekspres.

Baksos ini juga merupakan implementasi program Corporate Social Responsibility (CSR) . Terutama, dalam pelaksanaan fungsi sosial rumah sakit dan penyaluran bantuan di sektor kesehatan.

Anna mengatakan, baksos jenis khitanan massal ini sudah dua kali dilaksanakan di Bandung. Sebelumnya, tak hanya khitanan massal. RSPI pernah membantu operasi bibir sumbing, katarak, bahkan bedah kembar siam beberapa tahun silam. Kegiatannya pun tidak dilakukan di Jakarta atau Bandung saja. Pernah di Cianjur dan Cirebon. ’’Sekarang anak yang sudah dipisahkan itu (kembar siam), sudah berumur 10 tahun. Alhamdulillah sehat,’’ jelas Anna.

Mengenai pilihan khitanan massal, Anna mengungkapkan, hal ini ada kaitannya dengan kewajiban umat muslim laki-laki. Banyak yang menunda-nunda dikhitan, karena terkendala biaya. Dalam kesempatan ini, RSPI dan PUN berusaha membantu mereka yang masih kesusahan. ’’Usia produktifnya juga lebih lama (yang dikhitan). Sehingga bisa tertolong lebih lama,’’ kata Anna.

Ketua Panitia Baksos dari PUN Sarita juga mengatakan hal serupa. Sarita dan dan kawan-kawan bertugas mengundang anak sebanyak-banyaknya dalam baksos ini. ’’Inginnya setelah acara ini, makin banyak anak-anak yang terbantu oleh kami. Punya pendidikan layak, kehidupan berkualitas baik dan lebih happy,’’ tandasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan