Pegulat Cirebon Dilirik Kota Lain

[tie_list type=”minus”]Bogor Juga Mengincar Dewi[/tie_list]

bandungekspres.co.id– Kabupaten Bogor yang akan jadi tuan rumah Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jabar XIII/2018 sepertinya sedang melancarkan strategi gerilya. Bukan perang fisik untuk menghadapi musuh di medan perang. Tapi untuk mengumpukan atlet-atlet terbaik Jawa Barat demi meraup banyak medali di Porda 2018.

Tidak hanya perenang andalan Kota Cirebon Livia Valiant Kostaman yang dikabarkan akan dikontrak Kabupaten Bogor. Dewi Atiya, salah satu pegulat terbaik Kota Cirebon, kabarnya juga tengah didekati Kabupaten Bogor. Hal itu diungkapkan Sekretaris Umum Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Kota Cirebon Atep Kosasih.

Menurut Atep, Dewi langsung galau ketika Kabupaten Bogor menjanjikan kontrak dengan nilai jutaan rupiah. ”Kabupaten Bogor menyadari potensi besar yang dimiliki Dewi. Mereka berniat merekrut Dewi demi meraih gelar juara umum Porda 2018,” katanya.

”Wajar kalau Dewi jadi bingung menentukan pilihan. Di sisi lain, dia ingin setia membela Kota Cirebon. Tapi untuk kemajuan karirnya dia juga tentu mengharapkan sesuatu yang lebih. Uang mungkin hanya salah satunya,” imbuhnya.

Atep mengaku sudah meyarankan agar pegulat andalannya itu tidak terburu-buru mengambil keputusan. Tapi dia juga tidak bisa menentukan pilihan untuk Dewi. ”Sebagai pelatih dan sekaligus Sekretaris Umum PGSI Kota Cirebon, saya tentu saja tidak mau kehilangan Dewi. Tapi saya tidak bisa menentukan pilihan hatinya. Saya hanya bisa memberikan pertimbangan-pertimbangan,” katanya.

Dewi Atiya bukan pegulat biasa saja. Jika dia benar-benar hijrah ke Kabupaten Bogor, maka Kota Cirebon dijamin akan kehilangan. Kualtas Dewi tak diragukan lagi. Dia peraih medali emas kelas 67 Kg gaya bebas putri pada Porda Jabar XII/2014. Kini, Dewi bergabung dengan tim Pelatda PON Jawa Barat. Dia salah satu andalan Jawa Barat di PON XIX/2016 mendatang.

”Saya harap KONI membantu memberikan solusi. Kami harapkan solusi yang bijaksana. KONI bisa saja membentengi atlet-atlet unggulan seperti Dewi. Yang paling utama adalah perhatian. Sekecil apa pun akan sangat berarti bagi atlet,” ungkap Atep.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan