bandungekspres.co.id– Kampung Cieunteung, Desa Baleendah, Kecamatan Baleendah, dan Jalan Mamayuda, Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayehkolot, tergenang banjir akibat hujan deras di wilayah Kabupaten Bandung kemarin (10/12).
Ketua RW 20 kampung Cieunteung Jaja mengatakan, banjir mulai menggenangi wilayahnya sejak pemungutan suara Pilkada Kabupaten Bandung, Rabu (9/12) lalu. Saat itu, ketinggian air sudah mencapai 80 sentimeter.
”Memasuki Desember ini hujan intensitas hujan makin tinggi. Cieunteung terendam banjir. Ketinggian banjir pada sore pun sudah hampir satu meter dan kemungkinan terus naik karena hujan masih turun,” kata Jaja via telepon, kemarin (10/12).
Jaja mengungkapkan, meski air sudah menggenangi pemukiman warga, tapi warga masih bertahan di rumah masing-masing. Rata-rata warga bertahan di lantai dua rumahnya sambil mengamankan beberapa barang milik mereka.
”Ada lima keluarga yang mengungsi ke lantai dua masjid di wilayah Cieunteung. Sebab, rumahnya sudah terendam,” ungkapnya.
Sementara itu, Diyah Wahyuningsih warga Jalan Mamayuda mengatakan, dirinya merasa gelisah karena hujan terus menerus di daerahnya sejak siang. Banjir pun sudah menggenangi separuh di wilayah Jalan Mamayuda.
”Kalau bagian dalam dekat Sungai Citarum, ketinggian air sudah satu meter. Kami khawatir kalau ketinggian air terus naik, karena air sangat deras naik ke pemukiman warga,” katanya.
Kondisi banjir, kata dia, juga sudah sangat parah di area jalan. Hal ini terjadi karena saluran drainase sangat buruk. ”Banyak yang mampet, makanya jadi banjir,” ungkapnya.
Dia berharap, kondisi yang dialami tersebut tidak terjadi berlarut-larut. Dia pun mengantungkan harapannya pada pemimpin yang baru terpilih kembali.
”Mudah-mudahan dengan terpilihnya bupati Bandung, bisa menyelesaikan permasalahan banjir yang terus menerus setiap tahunnya. Apalagi air Sungai Citarum ini sangat kotor dan bau, berdampak penyakit yang akan menghampiri warga yang terkena banjir,” pungkasnya. (yul/rie)