Nakhodai Perahu Pustaka Bawa Empat Ribu Buku

Biaya armada pustaka yang di darat jauh lebih murah. Misalnya, untuk bendi pustaka, hanya dibutuhkan Rp 50 ribu untuk bisa sampai berkali-kali mengunjungi pelbagai tempat. Kendati mahal, Perahu Pustaka diakui Ridwan sangat penting sebagai ikon gerakan literasi. ”Jangan dilihat borosnya, tapi dampaknya,” tutur dia.

Karena itu, pada Maret-April tahun depan, dia bakal membawa Perahu Pustaka kembali berlayar. Dengan suntikan donasi dari mantan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, yang dituju adalah Kepulauan Spermonde, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.

Selain dari Rachmat, Ridwan mendapat sumbangan dari beberapa donatur lain. Selain tentu dia juga harus menyisihkan sebagian pendapatan pribadi sebagai penulis, fotografer, dan fixer film dokumenter.

Donasi tak hanya berupa uang, tapi juga buku. Di hari yang sama kemarin, misalnya, Ridwan juga menulis ucapan terima kasih di Facebook-nya kepada Perpustakaan Kaltim di Samarinda. Status tersebut disertai foto beberapa kardus berisi buku.

Dukungan dari berbagai pihak itulah yang turut menyemangati Ridwan untuk terus menyebarkan virus literasi ke berbagai tempat yang mampu dia jangkau. ”Saya percaya, hanya dengan banyak membaca, kita bisa menaruh harapan pada generasi mendatang,” tegasnya. (*/JPG/c9/fik)

Tinggalkan Balasan