Kawasan Terminal Makam Gus Dur jadi Lokasi Serba Guna

Mulai Tempat Parkir, Tempat Bermain, Hingga Belajar Bersama

Kawasan terminal makam KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjadi lokasi pertama yang akan dilalui peziarah sebelum masuk ke dalam pemakaman. Namun ternyata, lokasi tersebut juga digunakan untuk berbagai aktivitas lain.

ROMZA M. GAWAT ­– DIWEK

Pembangunan di kawasan terminal makam Gus Dur sebenarnya belum rampung. Masih ada sebagian bangunan yang belum selesai. Seperti musala, lapak para PKL (pedagang kaki lima), sebagian fasilitas MCK, dan lainnya belum tuntas dibangun di lokasi tersebut.

Meski demikian, kawasan tersebut sudah menjadi lokasi yang menarik bagi masyarakat. Tentu bukan hanya peziarah yang sudah biasa datang ke sana. Ya, dalam setiap harinya, kawasan tersebut silih berganti didatangi pengunjung. ”Sekarang sudah mulai ramai, tidak seperti sebelum   idul fitri,” kata Samsul, 47, salah satu pedagang di pinggir jalan sebelum pintu masuk kawasan terminal makam Gus Dur kepada Radar, kemarin.

Dia menambahkan, selain peziarah yang datangnya tidak bisa diperkirakan, masyarakat sekitar juga banyak yang memanfaatkan keindahan lokasi tersebut. ”Kalau peziarah bisa saja tengah malam atau dini hari. Tapi kalau masyarakat sekitar pada hari Minggu banyak yang datang pagi hari untuk sekedar bermain bersama keluarga mengisi hari libur,” tambahnya.

Selain itu, pada hari Minggu juga dimanfaatkan sebagian anak-anak untuk bermain bersama teman-temannya. ”Menurut kami pada hari-hari tertentu seperti hari Sabtu dan minggu itu kan ramai, jadi butuh pengawasan lebih dari petugas supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Terutama untuk anak-anak,” tandas Samsul.

Tak hanya untuk liburan keluarga dan bermain anak, kawasan terminal itu juga banyak dimanfaatkan pelajar belajar bersama. ”Kalau pelajar kadang setelah pulang sekolah banyak yang ke sini untuk belajar berkelompok di salah satu bangunan yang ada di sebelah utara. Tapi kalau hari Minggu atau sore hari ada juga pelajar yang membawa buku bersama teman-temannya belajar di area dekat museum At-Tauhid. Meski begitu ada juga anak-anak yang hanya bermain disini,” ujar Muhtadi, pedagang lainnya.

Tinggalkan Balasan