[tie_list type=”minus”]Bupati Abubakar Siapkan Dana Bencana Kekeringan [/tie_list]
bandungekspres.co.id– Musim kemarau yang terjadi sejak beberapa bulan lalu di Kabupaten Bandung Barat (KBB) membuat sejumlah sungai, sumur mulai mengering. Tak heran, bila masyarakat harus membeli air bersih dengan harga yang tidak murah lantaran untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Hal itu juga yang terjadi di Kecamatan Lembang yang dikenal sebagai wilayah resapan air dan banyaknya mata air.
Warga Kampung Pangragajian, RT 1/RW 12, Desa Kayuambon, KBB sudah sejak satu bulan terakhir sumurnya mulai kekeringan. Air sumur tidak bisa lagi diambil setiap waktu. Dalam satu hari, air hanya bisa tiga kali memenuhi torn (tempat penampungan air). Itupun tidak bisa setiap waktu ditarik melainkan harus menunggu berjam-jam sampai air sumur penuh.
’’Torn bisa diisi dengan waktu yang terbatas. Kendati saya pakai pompa air, tetap saja air bersih sulit didapat. Akhirnya, saya dan warga lainnya juga harus membeli ar bersih,’’ ungkap Neneng, 60, salah seorang warga Kampung Pangragajian kepada wartawan di Lembang, kemarin (2/11).
Padahal, sumur milik Neneng sudah diperdalam 2 meter menjadi 16 meter. Saat kedalaman sumur masih 14 meter sama sekali airnya tidak keluar. Barulah setelah diperdalam 2 meter keluar air itupun sedikit tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.
’’Mencuci pakaian tidak lagi di rumah namun diserahkan kepada jasa pencucian laundry. Air kita manfaatkan seefisien mungkin, buat masak, minum, dan mandi,’’ keluhnya.
Bahkan, sumur di SDN Kayuambon 2 yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari tempat tinggal Neneng juga sudah mengering. ’’Warga di Kampung Pangragajian rata-rata memperdalam sumurnya 2 meter. Pada musim kemarau seperti sekarang ini, kami harus merogoh uang Rp 500 ribu sampai Rp 750 ribu untuk biaya penggalian sumur,’’ tuturnya.
Sementara itu, Bupati Bandung Barat Abubakar mengimbau kepada seluruh masyarakat agar bisa lebih menghemat penggunaan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Sebagai bentuk perhatian, pemerintah sudah jauh-jauh hari memberikan bantuan air bersih melalui BPBD Kabupaten Bandung Barat.
’’Tentu kita prihatin dengan kondisi kemarau saat ini. Masyarakat sudah kesulitan air bersih,’’ bebernya.