Manusia Harus Taat terhadap Sistem Hukum Alam

[tie_list type=”minus”]Bupati Purwakarta Gelar Safari Budaya[/tie_list]

bandungekspres.co.id– Tokoh Jawa Barat H Dedi Mulyadi kembali menggelar Safari Budaya di Kampung Cibogo, Desa Sukamukti, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Rabu (28/10). Dalam acara tersebut Bupati Bandung Dadang M Naser hadir sebagai tuan rumah. Acara yang digelar dalam rangkaian peringatan Sumpah Pemuda ke 87 itu dimeriahkan sejumlah artis kondang. Salah satunya pelawak Ohank.

SEREMONIAL: Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat memimpin Safari Budaya.
SEREMONIAL: Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat memimpin Safari Budaya.

Bupati Purwakarta ini mengatakan, manusia harus taat terhadap sistem hukum alam. Oleh karena itu, revolusi kebudayaan Sunda, harus tetap ada karena dapat mengubah pola pikir manusia di jaman modern.

”Tentang pemaknaan kebudayaan, kita harus memiliki revolusi kebudayaan Sunda. Karena selama ini kebudayaan menjadi segmentasi, padahal kebudayaan itu memiliki nilai luhur dalam seluruh produktivitas manusia,” terangnya saat diwawancara usai Safari Budaya.

Dia mencontohkan, dari sisi aspek keyakinan manusia itu memiliki ketauhidan yang sangat luar biasa, seperti menyebut Allah yang agung dan tunggal. Dengan begitu jelas bahwa keyakinannya itu membuat manusia kuat akan kebedaraan sang maha pencipta.

”Manusia takkan lepas dari alamnya. Karena itulah sesgala seuatu yang berkaitan dengan alam, maka keyakinannya terhadap Tuhannya tak perlu diragukan lagi,” tegasnya.

Manusia tidak dapat lepas dari piranti kebudayaan. Dalam piranti diintegrasikan perpaduan antara bumi dan langit di mana sistem itu memadu Sunda seremonialistik. Maka sistem keyakinan ini harus diyakini pembangunan spirit itu harus ada dalam peradaban ini.

”Jadi dalam hal ini harus ada konstitusi yang mengatur tentang hubungan masnusia dan kedesaan. Misalnya kampung harus memiliki piranti kebudayaan,” katanya.

Dedi berharap pola pendidikan kebudayaan Sunda adalah pendidikan berkarakter. Kala itu dia pernah melakukan dialog di hadapan 1000 siswa menyampaikan hal tersebut. Pendidikan berkarakter yang dimaksud Dedi adalah ketika anak anak tidak merokok sebelum usianya, tidak menjadi pembalap motor liar dan menjaga kehormatan keluarganya.

Dalam kesempatan itu, lanjutnya, pendidikan keluarga menjadi yang paling utama bagi generasi penerus bangsa. Dia meminta kepada para penulis untuk menulis tentang karakter pendidikan Kesundaan. Ajaran sunda tetap ajaran Sunda yang tak dapat diubah dengan kontemporer. (adv/gun/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan