Terpisah, Wakil Ketua DPRD Jabar Haris Yuliana mengatakan, rencana pembangunan masjid terapung sudah seharusnya diwujudkan. Sebab, bangunan masjid yang akan diarsiteki oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil ini akan berdiri di atas danau, dengan kondisi terapung. Bergaya arsitektur seperti masjid di Turki. ’’Ini akan jadi warisan budaya berbasis pada rohani. Dan DPRD jabar secara kelembagaan akan mendukungnya,” jelas Haris ketika ditemui di Gedung DPRD Jabar.
Menurut dia, dukungan ini diberikan agar eksekutif bisa segera melaksanakan pembangunan setalah DPRD merumuskan penganggarannya. Selain itu, dewan akan segera membahas ini dengan segera mengalokasikan anggaran untuk pembebasan lahan yang membutuhkan lahan seluas 30 hektare.
’’Kita pasti mampu. Dan, saya pikir pemprov memiliki kapasitas ini. Saya optimistis masjid kebanggaan masyarakat Jabar ini bisa terwujud di 2018,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Fraksi Golkar Yod Mintaraga hanya mengingatkan kepada Pemprov Jabar untuk melakukan pembebasan lahan secara keseluruhan. Sebab, berdasarkan tingkat kebutuhannya sebetulnya pembangunan masjidnya saja membutuhkan lahan seluas 5 hektare. Sedangkan untuk danaunya dibutuhkan 25 hektare. Sehingga, totalnya 30 hektare dengan kebutuhan total anggaran Rp 500 milyar. ’’Nah berhubung masjid ini rencana dibangunnya di atas danau maka pemprov harus membebaskan lahan secara keseluruhan pada satu tahun anggaran,” ucap dia. (yan/hen)