Tampilkan Cerita Apa pun Selalu Sertakan Bambu

”Kami ingin pengunjung berteriak Aaaa, Oooo ketika melihat aksi (berbahaya) para pemain,” ujarnya ketika ditemui setelah pertunjukan.

Malam itu, seperti juga dalam pertunjukan mereka lainnya, inti cerita berkisah tentang keseharian warga Vietnam. Keseharian yang terjadi hari ini, bukan masa lalu.

Kimmy memberikan contoh tren urbanisasi. Dulu warga tenteram hidup di desa. Hidup bergantung pada pertanian atau mencari ikan di laut dan sungai. Tapi, beberapa tahun terakhir, anak-anak muda Vietnam justru memilih hengkang dari desa ke kota. ”Itulah potret penduduk Vietnam saat ini,” terangnya.

Potret urbanisasi tersebut digambarkan dalam adegan ketika dua bambu panjang dipanggul dan ditata melintang memanjang oleh delapan orang. Mirip jalan. Setelah itu, seorang perempuan melintas di atasnya dengan membawa keranjang bambu.

Keranjang itu mirip wakul (tempat nasi dalam bahasa Jawa, Red). Bentuknya seperti setengah bola dan berdiameter satu meter. Dengan langkah pelan, perempuan tersebut melintas di dua bambu yang disatukan itu.

Sampai di ujung jalan, keranjang tersebut dilempar ke lantai. Perempuan itu akhirnya naik di wakul tersebut. Dua tangannya menggenggam bambu. Adegan tersebut menggambarkan nelayan yang sedang mendayung perahu di tengah sungai untuk mencari ikan. Sesekali, aktris itu melemparkan jala ke sungai.

Otak kreativitas A O Performance adalah Le. Le merupakan pemain juggling di Vietnam sejak berusia 6 tahun. Menginjak usia 14 tahun, dia sempat pindah ke Berlin.

Di ibu kota Jerman tersebut, Le meneruskan pekerjaan sebagai pemain juggling di lembaga kreatif bagi anak-anak, Ufa Fabrik. Setelah sekian tahun di Jerman, Le akhirnya pulang kampung.

Saat itu dia melihat pertunjukan seni di tanah airnya sangat sedikit. Ketika itu hanya ada pertunjukan wayang boneka di atas air. ”Tuan Le punya ide untuk membuat pertunjukan seni dengan orang sebagai penampilnya,” jelas Kimmy.

Le pun memulai observasinya. Dia memutuskan untuk berkeliling Vietnam selama beberapa tahun. Dia banyak mengamati perilaku penduduk negara agraris itu.

Setelah menemukan kebiasaan warga Vietnam, Le mulai merintis A O Performance. Langkah awalnya, dia mendatangkan anak-anak muda lulusan sekolah sirkus dari Hanoi. Februari 2013, akhirnya A O Performance resmi berdiri.

Tinggalkan Balasan