Gas Industri Turun, PLN Beri Banyak Insentif Listrik

”Yang termasuk golongan pelanggan itu, antara lain, industri tekstil, manufaktur, logam, besi, dan baja,” katanya. Dia berharap diskon tersebut bisa menggairahkan produksi dan mencegah pemutusan hubungan kerja. Usul diskon itu, lanjut Benny, merupakan hasil bahasan dan masukan dari para pengusaha.

Bukan hanya itu, ada lagi stimulus untuk perusahaan. Yakni, PLN bersedia memastikan bahwa insentif tarif itu bertahan sampai tiga tahun mendatang. Sebab, PLN tahu bahwa insentif tarif saat malam bakal dimanfaatkan industri dengan membeli peralatan baru.

”Untuk industri yang daya saingnya lemah dan padat karya, ada skema penjadwalan kewajiban pembayaran tagihan listrik,” tuturnya. Yaitu, memungkinkan bagi industri untuk membayar 60 persen saja dari total tagihan setiap bulan.

Keringanan tersebut bakal diberlakukan selama enam bulan atau sepuluh bulan pemakaian listrik. Setelah masa pengurangan pembayaran berakhir, PLN masih memberikan tenggang waktu dua bulan untuk belum mulai membayar utang tagihan listrik.

Pembayaran baru berlaku pada bulan ke-9 atau ke-13. Benny memastikan, kewajiban pembayaran utang setiap bulan hanya 50 persen dari tagihan bulanan. PLN yakin, membaiknya ekonomi Indonesia pada 2016 membuat industri tidak kesulitan untuk membayar utang tunggakan. (dim/c22/tia/rie)

Tinggalkan Balasan