Gas Industri Turun, PLN Beri Banyak Insentif Listrik

[tie_list type=”minus”]PLN Beri Banyak Insentif Listrik[/tie_list]

JAKARTA – Kementerian ESDM memastikan memberikan stimulus penurunan biaya energi untuk operasional industri. Penurunan harga gas di hulu diberikan sampai 25 persen dengan konsekuensi menurunnya pendapatan untuk negara. Tujuannya, industri bisa kembali bergairah saat lambatnya perekonomian Indonesia.

Dirjen Migas IGN Wiratmaja Puja menjelaskan, rencana penurunan harga gas itu dibagi menjadi dua golongan. Pertama, gas yang memiliki harga jual USD 6 sampai USD 8 per MMBTU. Penurunannya nanti sampai USD 1 per MMBTU. Jadi, minimal harga gas nanti USD 6 per MMBTU.

”Gas yang harganya di atas USD 6 per MMBTU turun sampai USD 2 per MMBTU,” jelasnya kemarin. Untuk golongan dua, penurunan akan terasa lebih besar. Sektor itu biasanya digunakan industri pupuk, listrik, sampai berbagai industri dengan latar belakang hasil produksi.

Dia menjelaskan, penurunan tersebut bisa dilakukan dengan cara mengurangi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari penjualan gas bumi. Memang secara hitung-hitungan, pemerintah bisa kehilangan sampai Rp 6,6 triliun kalau menurunkan harga gas USD 1 per MMBTU.

Namun, Wirat menyebutkan, ada pemasukan dari pajak yang menembus Rp 12,3 triliun. Selain itu, tumbuhnya industri bakal membawa multiplier effect yang berpotensi menambah pemasukan negara sampai Rp 68 triliun. ”Semuanya sudah dikaji secara mendalam. Penurunan harga juga dilakukan dengan penataan biaya-biaya gas di sisi hilir,” terangnya.

Caranya, mengatur margin untuk trader gas bumi yang tidak memiliki fasilitas. Lantas, mengurangi iuran dan pajak pada proses transmisi serta distribusi gas bumi. Ada juga opsi yang mengatur margin untuk niaga gas bumi yang berfasilitas. ”Pengaturan harga ini mulai berlaku pada 1 Januari 2016,” ungkapnya.

Soal mengapa baru berjalan awal tahun nanti, Menteri ESDM Sudirman Said menyatakan harus menyiapkan beberapa peraturan. Apalagi, mengurangi PNBP tidak bisa menggunakan tahun anggaran sekarang. ”Proyek hulu gas itu juga memerlukan proses development. Gas untuk industri perlu persiapan khusus,” tuturnya.

Terpisah, Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun menjelaskan soal stimulus biaya energi untuk industri dari sisi listrik. Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi telah memutuskan adanya potongan 30 persen tarif listrik industri kalau dipakai saat malam. Menurut dia, 12.333 pelaku industri menengah dan besar akan merasakan manfaat insentif tersebut.

Tinggalkan Balasan