Sementara itu, Pingkan Safitri, 18, pemilik salah satu mobil yang tertimpa pohon terlihat menangis. Mahasiswi semester satu ITB ini mengetahui kabar mobilnya kena pohon jenis beringin yang tumbang dari rekan satu kampus pada pukul 16.00.
”Saya langsung lari ke tempat parkir mobil. Tadi baru beres olahraga. Hujan sudah berhenti,” kata Pingkan sambil menangis.
Warga Riung Bandung ini terkejut lantaran mobil milik orang tuanya tersebut hancur. ”Kaca pecah. Atap depan mobil juga rusak. Mobilnya memang diasuransikan. Memang biasanya saya parkir mobil di tempat ini,” tutur mahasiswi Sekolah Arsitektur dan Perencanaan Pengembangan Kebijakan di ITB tersebut.
”Kasihan adik yang sekolah di SMAN 5 Bandung. Biasanya saya antar jemput pakai mobil ini, ya sambil saya menuju ke kampus. Sekarang jadi enggak bisa antar jemput adik perempuan saya,” sambungnya.
Nasib serupa dialami Ryan A, 20, mahasiswa ITB. Mobil Honda Jazz B 1456 BKO milik orang tuanya hancur dihantam batang pohon angsana. Dia mengaku, terbiasa memarkirkan mobil di tepi Jalan Ganeca. ”Sedih sebenarnya. Tapi ya mau gimana lagi, kan musibah,” ucap pemuda asal Bekasi ini.
Mobil tersebut tiap hari dikemudikan Ryan guna menunjang aktivitas kuliah. Kejadian tersebut membuat Ryan untuk sementara waktu tak bisa membawa mobil. ”Mobil ini enggak diasuransikan. Ya nanti besok-besok ke kampus pakai motor saja,” tutur mahasiswa Fakultas Sipil dan Lingkungan jurusan Kelautan ITB tersebut. (bbn/dtc/rie)