Agar makin terhubung dengan masyarakat Filipina, untuk film yang diputar di Resort World Manila, Natalia menambahkan beberapa adegan dari orang-orang unfortunate di negeri itu. Salah seorang di antaranya Juliete. Perempuan berambut panjang itu merupakan tunawisma yang sehari-hari mengemis. Dia memiliki dua anak yang menderita leukemia. Ada pula Sylvia Masanque, ibu tua miskin dari Tarlac (salah satu provinsi di Filipina) yang mengidap lima penyakit kronis. ”Untuk screening di Manila, ada penambahan scene sekitar 40 persen dari yang diputar pada 7 Juli,” terang Natalia.
”Acaranya (pemutaran terbatas Galing sa Puso, Red) supersukses. Bahkan dibandingkan dengan pemutaran film Hollywood di sini. Kami kagum melihat kehadiran para unfortunate yang menjadi tamu kehormatan,” puji Owen Cammayo dari Resort World Manila. Natalia mengatakan, itu semua merupakan jalan Tuhan.
”Juliete dan suaminya bantu mengundang para pengemis untuk hadir serta The Permanent Mission of the Philippines to ASEAN yang mendatangkan anak-anak miskin dari Marikina City,” tuturnya.
Pengambilan gambar di Manila memerlukan waktu tiga hari. Judulnya pun dibuat dalam bahasa Tagalog, bahasa nasional Filipina. Galing sa Puso berdurasi 38 menit. Film itu memang dipersembahkan untuk orang-orang unfortunate. ”This movie belongs to them,” ucapnya. Natalia tegas mengenai hal yang satu itu. Untuk pemutaran film, dia tidak mau menjual tiket.
Kaum unfortunate begitu berharga bagi Natalia. Minggu siang (27/9) dia menyediakan waktu untuk bertemu. Natalia juga mengajari Juliete dan beberapa pemeran lain cara berjalan di karpet merah untuk menuju Newport Cinema, Resort World Manila, dengan mengenakan gaun-gaun cantik Contempo.
Tak berhenti di situ, keesokan harinya, Senin, para pengemis itu diundang untuk makan di restoran Jollibee Manila, ditempatkan di ruang VVIP. Ada lebih dari seratus pengemis yang datang pagi itu. Sebelum menghadiri screening, para pengemis tersebut mandi terlebih dulu. Mandi? Bukannya itu hal yang biasa dilakukan semua orang? Tidak bagi mereka yang sebagian di antaranya sudah tidak mandi selama satu bulan.
Dia membayarkan 10 peso (atau Rp 3.000) untuk ongkos mandi tiap orang di toilet umum. Juga menyiapkan sabun dan sampo terbaik untuk mereka. ”Mereka harus merasakan wangi sabun dan sampo yang sama dengan yang saya pakai sebelum datang ke screening. Merekalah tamu VIP saya,” tutur Natalia.