RS Soreang Kerap Over Kapasitas

[tie_list type=”minus”]Relokasi Dimulai Desember[/tie_list]

SOREANG – Rencana relokasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soreang kabupaten Bandung akan dimulai dengan dilaksanakannaya pengurugan lahan untuk RS tersebut. Rencana itu terbukti dengan adanya tender yang dilakukan pihak pemerintah Kabupaten Bandung untuk pengurugan tu.

Direktur RSUD Soreang Dr Iping S. Widjaya kepada Bandung Ekspres mengatakan, relokasi itu dilakukan seiring dengan kebutuhan masyarakat akan pelayanan rumah sakit yang memadai.

”Relokasi yang akan menelan dana hingga Rp 362 miliar itu diawali dengan pengurugan lahan di jalan Gading Tutuka. Apalagi anggarannya dibiayai secara multi years dan role sharing APBD Kabupaten Bandung, APBD Jawa Barat dan APBN,” paparnya.

”Rumah sakit yang kita miliki ini memang sudah tak layak, makanya kami berencana untuk relokasi,” tambahnya.

Dia menjelaskan, Pemkab Bandung menyiapkan lahan seluas 4 hektare di Jalan gading Tutuka Desa Cingcin kecamatan Soreang. Dari APBD Kabupaten Bandung dengan rincian yang dialokasikan mencapai Rp159 miliar. Kemudian, alokasi biaya sebesar Rp 85 miliar dari APBD 2013, lalu APBD 2014 akan dianggarkan Rp 22 miliar dan APBD 2015 sebesar Rp 50 miliar.

Pemprov Jabar, katadia, sudah mengalokasikan dana sebesar Rp 85 miliar untuk pembangunan fisiknya. ”Kita berharap dari pemerintah pusat mengalokasikan juga sebab total anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 362 miliar,” tuturnya.

Kasubag Humas dan Umum RS Soreang Mahendrawan menjelaskan, saat ini daya tampung di RS Soreang kerap over kapasitas.

”Karena itulah Pemkab Bandung harus merelokasi RSSoreang ke loaksi lain yang lebih luas dan kini akan memiliki RS dengan tipe A nantinya. Namun, saat kita pindah rumah sakit ini masih bertipe B, setelahnya baru kita kembangkan hingga bertipe A kemudian,” terangnya.

Sementara itu, kepala TU UPTD Pertamanan dan Pemakanan Dispaertasih kabupaten Bandung Diki Sudrajat mengatakan saat ini lokasi rumah sakit Soreang yang akan dibangun sudah memiliki ruang terbuka hijau yang saat ini bernama taman kota Soreang.

”Dengan adanya pembangunan ruang terbuka hijau itu membuktikan bahwa anggaran APBD propinsi Jawa barat telah mengalokasikan sebesar Rp 800 jutaan sejak enam tahun yang lalu. Mudah mudahan RTH itu dapat digunakan RTH rumah sakit Soreang ke depannya,” ujar Diki. (gun/rie)

Tinggalkan Balasan