Pasar Langsung Respon Positif

 [tie_list type=”minus”]Paket Kebijakan Ekonomi Tahap II Stimulus Pemerintah[/tie_list]

JAKARTA – Pelaku pasar tampak antusias menyambut paket kebijakan stimulus pemerintah. Itu terefleksi dari apresiasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di lantai bursa efek indonesia (BEI). Indeks menguat 57 poin atau 1,41 persen ke posisi 4.178 poin.

Dibanding penutupan bursa kawasan regional Asia, Indeks terlihat kuat. Selain sentimen domestik, perlu diwaspadai spekulasi bank sentral Amerika Serikat (The Fed), soal suku bunga acuan. ”Sentimen utama gerak Indeks untuk beberapa hari ke depan masih dipengaruhi spekulasi The Fed,” tegas Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo.

Selama The Fed bilang Satrio, belum menaikkan suku bunga, Indeks bakal mengalami kesulitan untuk bergerak mengikuti sentimen dalam negeri. Mau tidak mau, gerak indeks masih akan didominasi sentimen global. Kebijakan itu diharap mengurangi pemutusan hubungan kerja (PHK) pada masa pelambatan ekonomu kuartal tiga tahun ini.

Kebijakan itu antara lain menarik devisa ekspor ke bank domestik. Fokus pertama memperbaiki daya beli masyarakat dengan menurunkan bahan bakar minyak (BBM), yang tengah digodok kementerian. Selanjutnya, Bank Indonesia (BI) bakal melonggarkan transaksi forward dari sebelumnya USD 1 juta per transaksi menjadi USD 5 juta per transaksi dan menyediakan tenor hedging atas utang valas dari 3-6 bulan menjadi 1 tahun.

”Sasaran paket kedua itu memperkuat rupiah, menambah pasokan devisa dan menjaga ekonomi secara makro, menyediakan lapangan kerja serta memperbaiki daya beli masyarakat,” tambah praktisi pasar modal Ellen May.

Meski begitu bilang Ellen, investor tidak boleh terjebak euporia. Meski stimulus pemerintah tersebut mendongkrak Indeks dan terjadi technical rebound, itu hanya bersifat sementara. Hendaknya sebut Ellen, pemodal tetap mewaspadai sentiment negative dari global. ”Manfaatkan situasi untuk investasi jangka panjang dengan membeli saham-saham berfudamental baik saat terdiskon,” sarannya.

Mandiri Sekuritas (Mansek) mencatat, investor membukukan transaksi sebesar Rp 5,54 triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 536 miliar. Sebanyak 110 saham naik, 156 saham turun, 75 saham tidak bergerak, dan 216 saham tidak ditransaksikan. Sementara, delapan sektor menguat, dipimpin sektor konsumsi naik 4,89 persen dan sektor aneka industri menguat 1,86 persen.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan