Belum Siaga Bencana meski Kemarau Panjang

NGAMPRAH – Kendati sudah memasuki kemarau panjang, namun status siaga bencana di wilayah Kabupaten Bandung Barat belum dikeluarkan. Hal tersebut diungkapkan Wakil Bupati Bandung Barat, Yayat T. Soemitra kepada wartawan di Ngamprah, kemarin (30/9).

panen
AMRI RACHMAN/BANDUNG EKSPRES

BERKURANG: Petani memanen padi di area persawahan Jalan Cidurian, Jum’at (31/7). Petani memilih panen dini padi yang masih berumur 100 hari dari biasanya panen berumur 120 hari, akibat musim kemarau.

Ia menyatakan, walaupun dampak kekeringan akibat musim kemarau panjang sudah cukup dirasakan oleh masyarakat luas, namun penetapan status tersebut belum dianggapnya penting. Menurutnya, beberapa hari terakhir ini, di sebagian wilayah Kabupaten Bandung Barat sudah mulai turun hujan. Sehingga, ia lebih berharap ke depannya ada hujan mengguyuri wilayah Kabupaten Bandung Barat. ”Karena sudah mulai turun hujan, jadi kita berharap ada hujan lagi kedepannya, sehingga status siaga belum kita keluarkan,” katanya.

Walaupun Pemkab Bandung Barat belum menetapkan status siaga bencana kekeringan, namun pemkab sudah menyiapkan dana tak terduga untuk bencana alam. ”Dana tak terduga selalu ada, untuk kemarau panjang, dan itu sudah biasa,” ujarnya

Saat ini, di sebagian wilayah Kabupaten Bandung Barat sendiri mengalami krisis air bersih. Namun hal itu sudah ia tangani dengan mendistribusikan air bersih melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB. ”Jangan sampai minum air kotor, kita sudah tugaskan BPBD untuk menanggulangi itu,” ucapnya.

Untuk ketersediaan jaringan air bersih di Kabupaten Bandung Barat sendiri, saat ini hanya ada di beberapa kecamatan saja, seperti Kecamatan Lembang, Parongpong, Cisarua dan Batujajar. ”Kalau jaringan air bersih itu, belum semua ada di Bandung Barat. Tapi, kita berupaya agar masyarakat yang sudah kesulitaan air bersih dapat didistribusikan air bersih,” bebernya.

Lebih jauh Yayat menjelaskan, Pemkab Bandung Barat memastikan di tahun ini tidak akan membeli armada baru pengangkut air. Pemkab lebih memilih untuk bekerjasama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Raharja dan PT Perdana Multiguna Sarana.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan