[tie_list type=”minus”]Ikuti Sunnah Nabi Ibrahim[/tie_list]
NGAMPRAH – Bupati Bandung Barat Abubakar didampingi Wakil Bupati Bandung Barat Yayat T. Soemitra salat Idul Adha di Masjid Agung Pemkab Bandung Barat kemarin (24/9). Setelah melakukan salat bersama, Abubakar langsung menyerahkan satu ekor sapi yang diterima oleh perwakilan tokoh masyarakat setempat, untuk dibagikan kepada warga sekitar di Desa Mekarsari, Kecamatan Ngamprah. Kurban tahun ini, Abubakar memberikan satu ekor sapi yang disembelih di lingkungan Pemkab Bandung Barat, sementara dua ekor sapi disembelih di rumah pribadinya.
Menurut Abubakar, melalui ibadah kurban yang makbul serta ibadah haji yang mabrur, semoga menjadi washilah terwujudnya hari esok yang lebih baik dan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang berakhlak mulia, demi terwujudnya Kabupaten Bandung Barat CERMAT, yakni masyarakat yang cerdas, rasional, maju, agamis dan sehat. ”Kurban bisa diartikan bagaimana kita bisa bersikap ikhlas dan sabar seperti yang dilakukan Nabi Ibrahim,” kata Abubakar kepada wartawan di Ngamprah.
Guna mendorong hal tersebut, kata Abubakar, pemerintah telah berupaya dan akan terus mendorong peningkatan pembangunan di bidang keagamaan, dengan tetap mempertimbangkan ketersediaan anggaran. Di antaranya, melalui peningkatan sarana dan prasarana keagamaan, meningkatkan penghayatan dan pemahaman ajaran agama, membantu guru-guru ngaji atau para ustadz melalui program Badan Amil Zakat, membantu Imam Masjid serta meningkatkan kesalehan sosial dan semangat gotong royong sebagai implementasi dari ajaran agama. ”Sekali lagi saya mengajak kaum muslimin dan muslimat, seluruh elemen yang ada di Kabupaten Bandung Barat, untuk menyatukan langkah dan bersatu padu demi kemajuan Kabupaten Bandung Barat ke depan,” ungkapnya.
Lebih jauh Abubakar menjelaskan, di usia yang ke-8, Pemkab Bandung Barat, terus melakukan pembangunan, baik sarana gedung pemerintahan tahap III yang saat ini sudah hampir rampung, pembangunan Masjid Agung Kabupaten Bandung Barat yang masih dalam proses pembangunan, juga pembangunan fisik lainnya. Disamping itu, tidak lupa pembangunan mental spiritual, atau ikhtiar menuju revolusi mental.
”Pemkab bekerjasama dengan Kementerian Agama, MUI, Baznas serta ormas-ormas Islam, Lembaga Dakwah dan Pondok Pesantren yang ada di Kabupaten Bandung Barat, melestarikan program Forum Komunikasi Ulama-Umaro (FKUU), terus mengajak masyarakat agar terhindar dari berbagai penyakit masyarakat, serta gerakan-gerakan radikal yang mengatasnamakan agama,” bebernya.