Dulu Hanya Nyanyi dan Doa, Kini Kenal Huruf serta Warna

Yang membuat keduanya bertahan adalah senyum para anak didik. Lebih dari itu, mereka bahagia saat anak didiknya mulai berani berinteraksi. ’’Senang sekali melihat murid-murid saya bisa mengerti gambar, huruf, warna, dan berhitung,’’ kata Aleta.
Satu lagi PAUD percontohan berada di Desa Tuleng, Kecamatan Lembur. Namanya Tunas Melati. Berjarak 1 jam dari Kalabahi. Akses mobil menuju tempat itu relatif baik.
PAUD tersebut didirikan oleh pasutri Mesak Mauleti dan Eksalina Lauleti. Menurut Mesak, inspirasi pendirian PAUD itu datang dari ibunya yang seorang guru. Dia pun merelakan rumahnya untuk sekaligus dijadikan lokasi sekolah.
’’Dengan segala keterbatasan, kami bangga bisa berbuat sesuatu untuk warga sekitar,’’ kata Mesak.
Kebanggaan serupa terpahat dengan jelas di raut Menahem dan Aleta. Senyum mereka mengembang sembari menyaksikan para anak didik meneruskan lagu berjudul Ikan tersebut, ’’Itu ikanku, dari ayah. Itu ikanku, dari ibu.’’ (*/c11/ttg/hen)

Tinggalkan Balasan