Lalu, kapan Ubed menyusul adik perempuannya menikah? ’’Nanti lah. Sekarang lagi pilih-pilih dulu,’’ ujarnya lalu tersenyum.
Untuk saat ini, dia akan fokus pada karir. Terlebih, serial Preman Pensiun sedang memasuki seri ketiga. Dia mengaku senang bisa terlibat di salah satu serial favorit masyarakat ini. Apalagi, syutingnya juga tidak memakan waktu berlebihan. Alias syuting sehat.
Yang lebih istimewanya lagi, kata Ucup, sang sutradara menulis naskah sesuai dengan cast. ’’Jadi bukan cast ngikutin naskahnya. Malah naskahnya ngikutin kita banget,’’ kata pria yang hobi hiking ini.
Awalnya, Ucup mengaku sempat bingung dengan peran yang dia mainkan. Sebab, dia ikut casting di hari kedua. Sedangkan, di hari pertama, sudah ada yang terpilih memerankan Ubed. Namun, akhirnya Ucup dipilih. Tapi dia sempat kaget saat mengetahui bahwa Ubed adalah seorang copet. ’’Saya telepon ibu saya pas tahu dapat peran. Alhamdulillah, ibu saya seneng,’’ katanya.
Tetapi, usai syuting hari pertama, Ucup malah menangis. Sebab, ketika dirinya bekerja sebagai aktor yang jadi copet, ibunya dapat musibah. ’’Pas hari pertama syuting, giliran ibu saya yang telepon. Katanya dia dicopet di angkot pas mau ke pasar. Saya langsung nangis dengernya,’’ kata Ucup sambil mengurut dada.
Menurutnya, hal itu ironis. Mengingat dia mencari nafkah dari peran copet. Namun, untungnya peran dia kini tidak lagi copet ulung. Tapi lebih dikenal sebagai copet insyaf yang berjualan cilok. ’’Ada rencana mau jual cilok juga. Karena sudah melekat. Sayang aja kalau nggak diterusin,’’ tandasnya.
Baginya, serial Preman Pensiun (PP) bukan sekedar tempatnya mencari nafkah. Tapi juga membuat karya. Sebab, selama syuting serial itu, dia punya banyak ilmu. ’’Saat sudah punya ijazah PP, bisa punya bekal. Ya ilmu itu tadi,’’ tukasnya. (tam)