Tangani KDRT, Pemkab Bentuk Gempungan

NGAMPRAH – Pemerintah Bandung Barat membentuk program Gerakan Perempuan Membangun (Gempungan). Ini sebagai upaya pencegahan timbulnya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Program ini melibatkan sejumlah SKPD yang bertugas menangani berbagai masalah. Di antaranya perbaikan infrastruktur, ekonomi, dan rumah tidak layak huni.

Abubakar Bupati Bandung Barat
Abubakar
Bupati Bandung Barat

Bupati Bandung Barat Abubakar mengatakan, sasaran program tersebut adalah keluarga prasejahtera. Saat ini, tercatat sebanyak 100.000 keluarga prasejahtera di Kabupaten Bandung Barat. Program ini ditargetkan bagi 1.500 keluarga prasejahtera setiap tahun. ”Program ini juga melibatkan organisasi perempuan. Anggaran tahun ini sebanyak Rp 76 miliar untuk semua kecamatan di Bandung Barat,” paparnya kepada wartawan di Ngamprah kemarin (17/9).

Terjadinya kasus kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan seksual terhadap anak di Kabupaten Bandung Barat membuat pemerintah daerah mengambil langkah strategis untuk mengatasinya. Sebanyak 1.500 keluarga prasejahtera tahun ini diprioritaskan untuk mendapatkan berbagai bantuan guna meningkatkan taraf hidup mereka.

”Tidak dimungkiri, penyebab utama KDRT itu adalah faktor ekonomi. Akibat hal ini, fungsi dan peran anggota keluarga memudar sehingga rawan menyebabkan KDRT. Untuk itu, kami membidik keluarga prasejahtera agar kasus KDRT bisa ditekan,” ujarnya.

Selain program tersebut, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Bandung Barat juga membentuk Pos KDRT. Pos tersebut melibatkan masyarakat untuk melakukan deteksi dini mengenai potensi KDRT di daerahnya.

Berdasarkan data Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Kabupaten Bandung Barat, tahun ini terjadi 22 kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan. Sebanyak 18 di antaranya kasus kekerasan seksual terhadap anak. Sejumlah kasus yang terjadi di beberapa kecamatan itu menimpa 52 korban.

”Harapan kami tentu angka KDRT dan kasus kekerasan seksual pada anak terus berkurang. Kita inginkan tingkat kesejahteraan terus meningkat, serta angka kemiskinan terus menurun,” tandasnya. (drx/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan