Inventarisir Kasus di Bareskrim

[tie_list type=”minus”]Buwas Harus Wujudkan Bebas Narkoba[/tie_list]

JAKARTA – Pasca serah terima jabatan (Sertijab) Kepala Badan Reserse Kriminal dan Kepala Badan Narkotika Nasional di ruang Rupatama Mabes Polri kemarin (7/9), Anang Iskandar dan Budi Waseso langsung mendapat tantangan dari Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. Anang diminta menginventarisir semua kasus di Bareskrim dan Budi Waseso diinstruksikan mewujudkan program bebas narkotika.

Orang nomor satu Koprs Bhayangkara itu menuturkan, inventarisir kasus harus dilakukan untuk melihat kasus mana yang telah sampai penyidikan dan kasus yang baru penyelidikan. Untuk kasus yang telah sampai penyidikan tentu jangan sampai dihentikan. ’’Semua kasus itu harus dilanjut, tidak boleh ada yang berhenti,’’ tuturnya usai sertijab.

Untuk kasus yang masih penyelidikan, tentunya bila ditemukan adanya unsur pidana semua harus diproses. Namun, berbeda bila ternyata ada kasus yang tidak ditemukan unsur pidananya. ’’Tentu bila tidak ada pidana, kasus tidak bisa dilanjutkan,’’ paparnya.

Mengingat Anang yang pensiun pertengahan tahun depan, Apakah bisa semua kasus di Bareskrim sampai ke pengadilan? Badrodin menjelaskan, penanganan kasus itu tidak perlu waktu setahun, dalam beberapa bulan juga bisa diselesaikan. ’’Saya minta kasus di Bareskrim semua bisa sampai ke pengadilan dalam enam bulan,’’ tegasnya.

Lalu, Badrodin kembali menyebut terkait tukar posisi Kabareskrim dan Kepala BNN tersebut. Sebenarnya, ada tiga komjen yang dipertimbangkan, yakni Anang Iskandar, Saud Usman, dan Suhardi Alius. Namun, Suhardi ternyata sedang sakit dan Saud Usman juga secara waktu lebih singkat masanya karena pension. ’’Jadi, jatuhnya ke Anang Iskandar,’’ singkatnya.

Hal itu jualah yang akan disampaikan dirinya saat dipanggil DPR terkait pencopotan Komjen Buwas sebagai Kabareskrim. ’’Saya akan jelaskan apa adanya ke DPR. Prosesnya seperti apa juga terkait pengalaman pada calon pimpinan Polri,’’ tukas Badrodin.

Untuk Budi Waseso, Kapolri memberikan tugas yang begitu berat. Yakni mewujudkan program bebas narkotika. Dengan berbagai langkah Budi Waseso di Bareskrim, Badrodin menilai Budi sudah teruji untuk bisa mewujudkan program bebas narkotika. ’’Kami tunjuk pimpinan BNN yang mampu mewujudkan program tersebut,’’ ucapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan