BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat rupanya tidak main-main dalam menyukseskan PON XIX 2016 nanti. Melalui Panitia Besar (PB) Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX dan Peparnas XV nanti, perhelatan olahraga ini akan digelar secara akbar. Rencananya, menyongsong PON XIX 2016, pemprov akan menyuguhkan panggung raksasa di depan Gedung Sate sebagai kelanjutan prosesi hitung mundur (counting down) PON yang ke-333.
Wakil Ketua Harian Pengurus Besar (PB) PON XIX dan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XV 2016 Jawa Barat Ahmad Saefudin mengatakan, rencana ini sebagai bentuk sosialisasi PON kepada masyarakat dalam skala besar yang melibatkan seluruh komponen OPD di Jabar. Counting down ini akan diselenggarakan pada 9 sampai dengan 11 Oktober 2015.
”Jadi dengan acara yang sifatnya besar ini, diharapkan masyarakat mengetahui bahwa di Jabar akan terselenggara PON yang menjadi event olahraga bergensi tingkat Nasional,” jelas Ahmad.
Dirinya mengimbau kepada seluruh unsur PB PON dan Peparnas agar jangan ragu bertindak dalam mengeluarkan kebijakan. Namun dengan catatan sepanjang ada transparasi dan profesional pada pemakaian dana pihak ketiga, maka tidak akan bermasalah.
Ahmad yang juga Ketua Umum KONI Jabar ini mengaku sudah berkoordinasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mengenai pemanfaatan dana partisipasi dunia bisnis pada acara hitung mundur 333.
”Dan ini sangat memungkinkan untuk memobilisasi sepanjang dipergunakan dalam menyukseskan PON XIX,” cetus dia.
Sementara itu, Ketua Panitia Hitung Mundur 333 Hari Menjelang PON XIX dan Peparnas XV 2016 Jabar Bobby NSB menuturkan, konsep acara disuguhkan nanti lebih menyosialisasikan dan mengajak masyarakat untuk turut aktif menyukseskan PON ini.
”Dengan demikian, seluruh komponen warga aktif menyukseskan PON dan Peparnas,” ujarnya. Untuk itu, lanjut dia, pada pelaksanaannya nanti akan melibatkan unsur atlet legendaris, artis nasional, pejabat pemerintah pusat, dan pemerintah daerah se-Jabar. Di samping itu, akan ada juga elemen masyarakat seperti perguruan tinggi dan komunitas juga dirangkul berpartisipasi. (yan/fik)