[tie_list type=”minus”]Upaya Para Pejuang Mantan Pengidap Kanker[/tie_list]
Kanker menjadi penyakit pembunuh nomor tiga di dunia. Ketika seseorang terjangkiti, pengidap dan keluarga kerap pasrah saat dihadapkan penyakit ganas. Selain memakan banyak waktu, penyakit ini juga menguras isi kantong. Tapi nyatanya, banyak juga yang bisa survive ketika dihinggapkan dengan penyakit kanker.
Nita Nurdinani, Lembang
PADA dasarnya, kanker bisa disembuhkan. Harapan kesembuhan selalu terbuka bagi mereka yang terus mencoba. Banyak kasus pengidap kanker yang akhirnya berhasil sembuh setelah menjalani pengobatan dengan tekun.
Sebab, semakin cepat kanker ditemukan dan ditangani, kemungkinan untuk sembuh juga semakin besar. Hal ini yang kemudian menjadi perhatian sebanyak 70 survivor kanker anak dari seluruh daerah di Indonesia yang berkumpul dalam Cancer Survivor Camp (SCS) 2015 dengan tema “Ekspress Yourself Through Nature” di Villa Lembah Bougenville Resort, Desa Cibodas Lembang Kabupaten Bandung Barat, kemarin (3/9).
Untuk diketahui, Cancer Camp merupakan pertemuan tahunan antara pasien Survivor kanker anak se-Indonesia yang diselenggarakan Cancer Buster Cummunity (CBC). Ini merupakan komunitas survivor dan pengidap kanker anak di bawah naungan YOAI.
Berdasarkan data dari Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI), terdapat sekitar 11.000 pasien kanker anak baru per tahun. Sebagian besar dari mereka adalah pasien kalangan kurang mampu. Sedangkan, di wilayah Jakarta dan sekitarnya, 40 persen dari 12 juta penduduknya merupakan anak berusia di bawah 18 tahun, diperkirakan terdapat 650 anak yang menderita kanker per tahun.
Ketua Panitia CBC Natarini mengatakan, komunitas yang didirikan pada 24 Mei 2006 ini adalah sebagai ungkapan rasa syukur sebagai besar anggota. Sebab, telah berhasil melalui masa pengobatan yang berat sewaktu terkena kanker. Atas keberhasilan itu, mereka lantas tergerak untuk membantu para penderita kanker anak lainnya.
”Kegiatannya memberikan sharing pengalaman pada pasien kanker anak yang sedang menjalani pengobatan,” ungkap Natarini.