Tuding Jokowi Lakukan Pembohongan Publik

COBLONG – Aksi bakar ban di depan Gedung Sate mewarnai unjuk rasa yang dilakukan Dewan Da’wah Islamiyyah Indonesia (DDII) Bandung, kemarin (31/8).

Dalam aksinya, DDII menyampaikan tujuh poin aspirasi, di antaranya mosi tidak percaya terhadap pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, karena menyebabkan krisis ekonomi serta menuntut agar Jokowi mengundurkan diri dari jabatannya karena telah dianggap melakukan pembohongan publik dan tidak menepati janji-janjinya setelah kampanye.

Pemerintahan Jokowi dianggap serampangan dan tidak profesionalisme. Itu tampak dari melemahnya ekonomi yang ditandai dengan nilai tukar rupiah dengan dolar AS yang mencapai Rp 14.060. belum ditambah ancaman PHK massal yang menghantui kaum buruh.

’’Kita menuntut agar Presiden Jokowi segera mengundurkan diri dari kursi jabatannya karena telah telah melakukan pembohongan publik, serta tidak menepati janji-janji setelah kampanye. Untuk itu, dengan hormat kami meminta MPR-RI segera melakukan sidang paripurna untuk memberikan impeachment kepada Jokowi-JK,” ujar Muchsin Al Fikri, Ketua DDII Bandung, di sela aksi unjuk rasa.

Muchsin juga mengatakan, bahwa Jokowi diindikasikan merupakan cucu dari salah satu tokoh Partai Komunis Indonesia. Hal tersebut diketahui dari akun Twitter @triomacan2000. Maka itu, DDII terus menyuarakan penolakan terhadap partai komunis tersebut.

Menurutnya, banyak generasi penerus serta anak cucu anggota PKI yang masuk ke Indonesia. Salah satunya melalui partai politik dan duduk di bangku DPR-RI.

Sayangnya, dalam aksi tersebut, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan tidak bertatap langsung dengan pengunjuk rasa. Namun, seolah tidak putus asa, DDII terus melancarkan aksi protes mereka. (mgu-sis/vil)

Tinggalkan Balasan