Keselamatan Maritim Nasional Terancam

Baru-baru ini kita memperingati kemerdekaan Indonesia yang ke-70 tahun. Namun, sudahkah Indonesia sebagai negara dengan luas lautnya terbentang luas merdeka di wilayahnya sendiri?

Tanggal 21 Agustus merupakan Hari Maritim Nasional yang usianya sama dengan kemerdekaan Indonesia. Momentum ini dapat dikembalikan kepada masyarakat, sejauh mana kesadaran untuk mencintai laut Tanah Air kita.

Indonesia disebut sebagai negara maritim terbesar di dunia. Negara maritim adalah negara yang memiliki wilayah lautan atau perairan yang luas. Pasalnya, bangsa ini memiliki garis pantai terpanjang di dunia, yakni 81 ribu kilometer atau sama dengan 14 persen dari garis pantai yang ada di seluruh dunia. Dengan luas yang mencapai 70 persen dari keseluruhan laut.

Sejak dulu masyarakat banyak menggantungkan hidupnya dari tangkapan hasil laut. Bahkan indonesia merupakan salah satu negara terkaya yang menghasilkan sumber alam dari laut. Namun kurangnya pengawasan menyebabkan hasil laut Indonesia dicuri atas nama wilayah perbatasan.

Pembangunan pelabuhan tempat sandar kapal, agar bongkar muat baik ekspor maupun impor semakin berjalan dengan lancar. Masyarakat juga pastinya berharap agar sengketa maupun pulau tidak lagi ada yang dijual bahkan terjual.

Senior Lecturer In Maritim Education and Training Hadi Supriyono mengungkapkan lewat blog pribadinya, Indonesia tergabung dalam organisaasi maritim Internasional (IMO). Mengusung tema pendidikan dan pelatihan maritim, bertujuan agar semua pihak menyadari betapa pentingnya sumber daya manusia kelautan demi memastikan terjaminnya keselamatan pelayaran secara berkesinambungan.

”Tanpa diwakili oleh para pelaut, diyakini bahwa keselamatan pelayaran, keamanan, dan pencemaran lingkungan maritim dapat setiap saat terancam. Sehingga dapat mengakibatkan lesunya bisnis di sektor maritim,” ungkapnya yang tahun lalu hadir ke markas pusat IMO di London. (mgm-anne/vil)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan