PONTIANAK – PT Pegadaian (Persero) resmi meluncurkan satu program terbaru, yakni Tabungan Emas. Dalam program ini, nasabah dapat mencicil dengan setoran minimal Rp5000.
Deputy Bisnis Area Pontianak PT Pegadaian (Persero), Ade Harsono mengatakan konsep tabungan emas itu, para nasabah dapat menabung sesuai kemampuan masing-masing.”Bahkan setoran nominal Rp5000 pun bisa,” ujarnya kepada Pontianak Post (Grup Bandung Ekspres).
Untuk ikut program ini, nasabah diwajibkan membuka rekening di Pegadaian. Ketika menyetorkan uang tabungannya ke Pegadaian akan dikonversikan sesuai harga emas saat itu. Apabila nasabah sudah mengumpulkan tabungan emas yang dikonversi minimal 1,5 gram, tabungan emas dapat diambil sesuai dengan harga emas saat itu.
Menurut Ade, dengan program ini, para ibu rumah tangga dapat menyisihkan sisa uang belanja sehari-hari. Nasabah bisa menabung sesuai kemampuannya, kapanpun tanpa waktu yang ditentukan. Dengan Tabungan Emas Pegadaian, setiap orang dapat melakukan investasi emas dengan leluasa dengan minimal 0.01 gram emas dan maksimal 100 gram emas per hari.
Proses menabung dapat dilakukan kapan saja dalam kelipatan 0.01 gram. Uang yang disetorkan akan dikonversi ke dalam emas sesuai dengan harga pada saat transaksi. ”Misalnya nasabah menyetor uang sejumlah Rp100.000, maka akan dikonversi menjadi emas dengan harga pada hari tersebut,” jelasnya.
Dalam program ini, skalanya lebih kecil. Adapun segmen yang dibidik Pegadaian adalah mahasiswa, dan ibu rumah tangga. Untuk korporasi, Ade mengatakan belum memasang target tinggi lantaran program ini belum dilayani di semua outlet terkait IT.
”Untuk produk tabungan emas, target saya 10 persen di atas target pusat untuk masa pilotting. Jika pusat menargetkan 1000 nasabah maka di Kalbar saya menargetkan 1.100 nasabah. Secepatnya juga akan dilakukan seminar khusus Tabungan Emas dan di cross selling dengan produk lain,” ujarnya.
Proyeksi ke depan, ia mengatakan buku tabungan juga bisa digunakan untuk agunan sehingga saat nasabah hendak bergadai, tidak perlu membawa perhiasan.
”Di Balikpapan, Samarinda dan Tarakan sudah berjalan dan responnya positif. Pertama kali dilakukan launching beberapa waktu lalu ada 100 nasabah. Kita nanti juga sosialisasi melalui flyer, dan pemberitahuan kepada nasabah,” ujar Ade.