Berikan Bantuan kepada Veteran

COBLONG – Tiga Yayasan dari Komunitas Tionghoa seperti Yayasan Min na, Yayasan Harapan Kasih dan Yayasan Mutiara memberikan bantuan Sosial kepada para Keluarga Pejuang, Veteran, dan Warakawuri sebagai bentuk rasa terimakasih dan sukur atas di raihnya kemerdekaan Negara Republik Indonesia.

Komunitas Tionghoa
YAYAN/BANDUNG EKSPRES
BERSAMA: Min Nam Yandi Saripudin (kanan), Handi Gunaman (tengah ) dan Suryono Wirawan (kiri) berfoto saat acara HUT RI ke-70.

Wakil Ketua Yayasan Min nan Yandi Saripudin mengatakan, yayasannya selalu bergerak dalam kegiatan Sosial yang bekerja sama dengan Kadin untuk memberikan partisipasi di setiap peringatan 17 Agustus dengan memberikan bantuan kepada seluruh Veteran perang dan TNI di Jawa Barat.

Bantuan sosial ini diberikan sebagai wujud kepada para pejuang yang telah memberikan pengorbanan begitu besar kepada bangsa dan negara. ”Bila dibandingkan dengan pongorbanan kami belumlah seberapa karena para pejuang ini selalu berjuang tanpa pamrih demi bangsa dan negara,” jelas Yandi ketika ditemui disela-sela ramah tamah kemarin (17/8).

Dia menyebutkan, sumbangan diberikan kepada para pejuang dan veteran perang serta warakawuri sebanyak 1000 bingkisan dan aksi sosial ini sudah berjalan selama 8 tahun yang lalu.

Menurutnya, perhatian kepada para pejuang dan veteran hendaknya bukan tanggung jawab dari negara saja melainkan tanggung jawab kita bersama. Sebab, tanpa pengorbanannya Indonesia sekarang belum tentu merdeka.

”Masyarakat juga memiliki kewajiban untuk menghormati dan memperhatikan mereka sebagai bentuk terimakasih atas dedikasi para pejuanng berkorban demi negara,” katanya.

Yayasan-yayasan sosial di bawah kadin ini juga selalu memberikan bantuan kepada daerah-daerah yang tertimpa bencana dan selalu aktif membantu masyarakat.

Dalam menyalurkan bantuan pihaknya selalu bekerjasama dengan melibatkan instansi terkait seperti TNI/Polri dan lembaga kemanusiaan khusus penanganan bencana. Setiap memberikan bantuan sosial, pihaknya selalu mengutamakan rasa kemanusiaan dan tidak pernah sama sekali melihat suku,ras dan agama. ”Kita semua terpanggil dan tidak melihat siapa agama mereka dan dari suku mana yang penting mengedepankan rasa kemanusiaan. Dan kita non politik hanya sosial saja,” pungkas Yandi. (yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan