Sambil menunggu break syuting menjelang Preman Pensiun 3, Priyo tetap menjalani aktivitasnya sebagai Bintara Jasmani dan memenuhi undangan off air. Dia juga kerap ngeband bersama rekan-rekannya sesama TNI. Sejak SMA, dia aktif menjadi vokalis di band. Salah satu dampak dari perannya sebagai pengamen, Priyo jadi makin suka bernyanyi. Bahkan, dia jadi hafal lagu Euis yang selalu dia nyanyikan dalam sinetron.
’’Udah ada rencana bikin album pop Sunda juga. Tapi itu baru ngobrol aja sih, belum tahu kapan-kapannya,’’ tandas pria yang berulang tahun setiap tanggal 21 Agustus ini.
Adapun keterlibatannya di sinetron Preman Pensiun sudah atas seizin sang Komandan Detasemen Markas (Denma) Sesko TNI Ahmad Alfajar. Ahmad menuturkan, semua hal di dunia militer ada prosedurnya. Terutama, dari segi institusi. Termasuk, untuk berkegiatan di luar kedinasan. Namun, Ahmad tidak lantas melarang anak buahnya untuk berkarya di bidang lain.
’’TNI juga butuh hiburan. Menurut saya hal-hal semacam ini menumbuhkan kreativitas, supaya bisa berekspresi,’’ tuturnya.
Dia mengatakan, setiap anggota TNI bekerja didasari loyalitas. Sehingga, dalam kondisi tidak siap sekalipun, seorang TNI harus siap menjalankan tugas. Namun, kelemahannya tidak bisa protes atau mengeluh, karena harus loyal sebagai pembela dan penjaga keamanan negara. Hal ini yang menurut Ahmad menjadi kelemahan TNI.
’’Makanya saya beri kebebasan, tapi pendekatannya humanis. TNI juga harus berprestasi di bidang yang lain,’’ ucap pria berkacamata ini.
Bahkan, tim dan para pemain Preman Pensiun pun sering main ke Sesko TNI. Untuk sekedar berkumpul, ngobrol, berolahraga, atau makan-makan. Pada Ramadan bulan lalu pun, Priyo dan kawan-kawannya di Preman Pensiun sering mengadakan aksi sosial. Seperti, buka puasa bersama anak yatim. Selain itu, pria yang menjalani pendidikan komando sampai baret merah ini mengaku, aktivitas semacam itu bisa mendekatkan dirinya terhadap masyarakat, terutama para fans. (tam)