40 SMK Terima Bantuan DAK Rp 16,2 Miliar

NGAMPRAH – Sebanyak 40 SMK Negeri dan Swasta di Kabupaten Bandung Barat memperoleh bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 16,2 miliar untuk pembangunan ruang kelas baru, rehab ringan dan rehab berat. Sekolah yang mendapatkan bantuan dana paling besar yaitu SMK 1 Cihampelas di Desa Mekarmukti dengan total bantuan Rp 1,19 miliar.

DAK SMK
ISTIMEWA
PRAKTIKUM: Sejumlah siswa SMK tengah belajar pengoperasian
komputer. Di KBB, ada 40 SMK yang menerima bantuan DAK.

”Bantuan tersebut dialokasikan untuk sekolah yang berada di wilayah perbatasan dan wilayah yang memiliki jumlah penduduk yang padat,” ujar Kepala Bidang SMA/SMK Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Hasanudin kepada Bandung Ekspres kemarin (5/8).

Hasan menuturkan, Bandung Barat pada tahun 2015 kekurangan 140-150 kelas. Kekurangan ruang kelas tersebut membuat banyak siswa bersekolah ke luar Bandung Barat. Diakui olehnya, masalah sekolah merupakan masalah pilihan masing-masing siswa. Akan tetapi, pihak pemkab turut andil untuk memenuhi kebutuhan sekolah di Bandung Barat.

Banyaknya siswa memilih sekolah ke luar Bandung Barat dikarenakan bangunan dan kualiatas sekolah tersebut lebih baik dari Bandung Barat. Padahal, hal tersebut hanya persepsi saja. Di Bandung Barat ada banyak SMA/SMK yang memiliki kualitas lebih baik dari sekolah di luar Bandung Barat.

”Kebutuhan sekolah di sini (Bandung Barat) yaitu kebutuhan sarana dan prasana. Sarananya di antara ruang kelas, laboratorium, peralatan dan lain sebagainya,” ucapnya. Dia menambahkan, untuk memenuhi peningkatan kualitas pembelajaran, akan dilaksanakan setelah pembangunan sarana tersebut selesai.

Saat ini, SMA/SMK di Bandung Barat sedang bersaing dengan sekolah yang berada di Kota Bandung dan Kota Cimahi. Sementara, dengan Kabupaten Cianjur, Subang dan Purwakarta dapat dipastikan kualitas Bandung Barat sudah setara atau bahkan lebih baik.

Dia menegaskan, pada tahun sebelumnya sudah 75,9 persen lulusan siswa SMP/Mts sudah terpenuhi. Sementara, untuk tahun depan Hasan menargetkan 85 persen lulusan siswa SMP/Mts terpenuhi kebutuhan ruang kelas. Dia optimistis, pemenuhan target ruang kelas akan tercapai dua hingga tiga tahun lagi.Hasan menuturkan, sekolah yang mendapatkan rehab berat mendapat Rp 83,5 juta, yaitu untuk SMK Wyata Mandala Cipatat, SMK Bina Prestasi Bangsa Cikalongwetan dan SMK Gema Nusantara Cikalongwetan. Sedangkan untuk SMK Peternakan/pertanian Lembang hanya memperoleh rehab ringan sebanyak Rp 61,5 juta.

Tinggalkan Balasan