Satpol PP Bongkar Lapak PKL Musiman

PADALARANG – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bandung Barat menertiban pedagang kaki lima (PKL) musiman di kawasan Padalarang sampai Situ Ciburuy. Petugas membongkar 19 kios yang yang tidak berizin di kawasan tersebut.

PENERTIBAN LAPAK PKL
SOFYANSYAH/RADAR BOGOR/JP GROUP

PENERTIBAN LAPAK PKL – Petugas Satpol PP Kota Bogor membongkar puluhan lapak pedagang kaki lima di Jalan Dewi Sartika,pasar anyar Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/7). Sementara itu, Satpol PP Bandung Barat menertibkan PKL di sepanjang Jalan Padalarang-Ciburuy.

Kios-kios ilegal membuat jalan Padalarang terlihat kumuh dan tidak teratur. Mereka merupakan para pedagang musiman yang berjualan saat Ramadan hingga beres libur Lebaran.

”Kehadiran pada pegadang tersebut karena selama puasa dan Lebaran pengunjung Situ Ciburuy meningkat. Sehingga membuat para pedagang tergiur untuk menbuat kios-kios di pinggir jalan,” ujar Ketua Satpol PP Rini Sartika kepada Bandung Ekspres kemarin (27/7).

Rini menjelaskan, para pedagang juga berjualan di atas saluran air. Hal itu membuat tersendatnya saluran air di kawasan Babakan Loa Permai (Baloper).

”Para pedagang telah melanggar ketertiban, kebersihan dan keamanan. Kehadiaran mereka mengurangi aspek keindahan, kebersihan dan ketertiban terutama di tempat wisata Situ Ciburuy,” ucapnya.

Rini menegaskan, jika penertiban tidak segera dilakukan, para pedagang akan semakin banyak dan membuat Situ Ciburuy tidak indah. Apalagi di kawasan Situ Ciburuy terdapat pameran yang akan selesai sampai awal Bulan Agustus.

Penertiban juga dilaksanakan dua hari berturut. Diharapkan para pedagang tidak lagi kembali membuat kios dan bisa berjualan di tempat yang telah disediakan oleh pemerintah Bandung Barat. Penertiban akan fokus dilakukan di kawasan Situ Ciburuy.

”Setelah selesai melakukan penertiban di kawasan Situ Ciburuy, penertiban akan dilakukan di tempat yang lainnya. Terutama di tempat-tempat umum,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Susanti, 36, salah satu pedagang yang kiosnya ditertiban mengaku kecewa karena kiosnya dibongkar. Selama Radaman, dia mendapatkan untung yang lumayan.

”Pendapatan selama ini didapat dari para pemudik yang berisirahat. Kebanyakan para pemudik beristirahat di SPBU tersebut, sehingga banyak pemudik yang hanya membeli makanan dan minuman ringan,” ucapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan