[tie_list type=”minus”]Manfaatkan Kepadatan dan Curamnya Jalan[/tie_list]
CICALENGKA – Puncak arus mudik, Rabu (15/7) mulai tampak di jalur Nagreg. Itu tampak dengan mulai dipadatinya oleh kendaraan dari arah timur. Kepadatan arus mulai tampak dari daerah Nagrog, Cicalengka, Kabupaten Bandung.
Berdasarkan pantauan, arus kendaraan dari simpang tol Cileunyi sampai bypass Cicalengka, ramai lancar. Namun kepadatan mulai terjadi selepas jalan bypass tersebut. Volume kendaraan cukup padat membuat pengemudi melaju pelan.
Kepadatan terjadi hingga turunan Nagreg sampai jalur menuju Garut dan Tasikmalaya. Ratusan petugas kepolisian yang dibantu Dinas Perhubungan sibuk mengatur arus kendaraan. Memasuki turunan Nagreg, petugas mengarahkan kendaraan roda dua agar selalu mengambil lajur paling kiri.
Hal tersebut dilakukan agar arus kendaraan berjalan tertib. Selain itu, untuk mengurangi risiko kecelakaan dan kemacetan, terutama di turunan Nagreg yang cukup curam.
Dari pantauan, curamnya kondisi jalan tersebut dimanfaatkan oleh jasa penganjal ban cilik. Mereka terlihat berkuat dengan ganjal ban yang terbuat dari kayu dan bergerombol untuk menawarkan.
”Satu ganjelnya Rp 5.000 kang. Satu anak pegang satu. Karena satu orang pegang satu ganjel saja,” kata Sidik.
Dia menambahkan, rata-rata pengguna jasanya tidak hanya memanfaatkan satu ganjel. Bila kendaraanya bermuatan besar, mereka yang dipanggil pun minimal dua orang.
Sementara itu, arus kendaraan pada H-2 Idul Fitri, diprediksi lebih padat dibanding tahun lalu di waktu yang sama. Hingga pukul 12.00, Rabu (15/7), Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung mencatat 83.415 kendaraan menuju arah timur. Sedangkan tahun lalu, sebanyak 117.582 kendaraan melintas hingga pukul 24.00.
”Jam segini saja (13.30) sudah 83 ribuan, apalagi sampai pukul 12 malam nanti. Jadi prediksinya akan terjadi peningkatan,” ucap Bupati Bandung Dadang Naser saat meninjau area mudik, di Posko Dishub Nagreg, Kabupaten Bandung.