Banyuwangi Diguyur Hujan Abu

[tie_list type=”minus”]Bandara Blimbingsari Lumpuh [/tie_list]

BANYUWANGI – Imbas meletusnya Gunung Raung dirasakan warga kota Banyuwangi. Seharian kemarin warga disibukkan abu vulkanik Gunung Raung. Hujan abu benar-benar mengganggu aktivitas warga. Jalanan penuh debu, rumah kotor karena abu. Kendaraan yang parkir di tempat terbuka tak luput dari guyuran abu berwarna hitam pekat tersebut.

Pengguna jalan juga terganggu. Abu beterbangan ke mana-mana. ’’Abunya mengganggu pemandangan. Mata perih karena kemasukan abu. Kalau tidak pakai masker bisa mengganggu kesehatan,’’ ujar Muklis, warga Jalan A. Yani, Banyuwangi.

Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi, Anjar Triono Hadi mengatakan, abu vulkanik Gunung Raung saat ini memang menyebar di sebagian besar wilayah Banyuwangi. Hal itu disebabkan, sejak dua hari lalu angin bergerak ke arah tenggara dari Gunung Raung. ’’Angin menuju ke arah tenggara. Jadi abu yang dikeluarkan Gunung Raung ini menghujani wilayah Banyuwangi sebagian besar,’’ kata Anjar.

Anjar menuturkan, kecepatan angin yang membawa abu vulkanik kemarin mencapai 10 knot atau 19 km/jam. Angin yang membawa abu vulkanik itu berada di ketinggian 17 ribu feet atau sekitar 5.000 meter di atas permukaan laut (dpl). ’’Sebagian besar wilayah Banyuwangi ini terkena dampak abu vulkanik Gunung Raung,’’ jelas Anjar.

BMKG memperkirakan, arah angin yang menuju arah tenggara itu akan berlangsung sampai tiga hari ke depan. Berarti jika tiga hari ke depan angin masih mengarah ke arah tenggara, hujan abu vulkanik di Banyuwangi masih dirasakan. ’’Kalau arah angin yang lapisan atas dari arah barat laut hingga ke utara. Tetapi, arah angin di lapisan bawah masih menuju ke arah tenggara sampai tiga hari ke depan perkiraan kita,’’ terang Anjar.

Selain angin yang membawa abu vulkanik kemarin, pihak BMKG juga me-warning meningkatnya gelombang di Laut Selatan. Diperkirakan, tiga hari ke depan gelombang di Laut Selatan juga mengalami peningkatan. Pihaknya juga mengimbau masyarakat nelayan berhati-hati dengan meningkatnya gelombang di Laut Selatan itu. ’’Tinggi gelombang maksimal Laut Selatan mencapai tiga meter. Nelayan patut waspada,’’ pungkas Anjar.

Tinggalkan Balasan