Dalami Ciri Khas Pesantren

[tie_list type=”minus”]Coklat Kita Saba Santri, Diajar Bener, Bener Diajar[/tie_list]

MENGUSUNG tema Diajar Bener, Bener Diajar, Coklat Kita Saba Santri menyambangi Pondok Pesantren Al Ittifaq di Kampung Ciburial, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, kemarin (6/7).

Pesantren Al Ittifaq ini, menjadi pesantren pertama yang dikunjungi tim dari Saba Santri. Selanjutnya, mereka akan menyambangi Pesantren Darul Hikam di Banjaran pada Rabu (8/7) besok.

Dalam kegiatan tersebut, Coklat Kita Saba Santri ingin memanfaatkan bulan suci Ramadan dengan melakukan kegiatan positif. Seperti, muhasabah, pengajian bersama, salat berjamaah, bersih-bersih pesantren, masak dan bukan bersama, training comunication skill dan entertainment.

’’Ada sisi lain di pesantren itu. Seperti di pesantren ini ternyata sangat dekat dengan alam. Para santri selain diajarkan soal agama juga diajarkan bercocok tanam,’’ kata Deki Fajar selaku Inisiator kegiatan Saba Santri ini.

Kegiatan tersebut juga memperkenalkan salah satu salam yang akan menjadi moto selama acara berjalan. Yakni, Salam Satu Jari. Salam itu diartikan bahwa Tuhan itu satu dan selalu ingat akan Tuhan. Salam teresbut juga untuk aplikasi terhadap diri sendiri, agar siap dan berani menjadi diri sendiri, bekerja dan berusaha terhadap kemajuan dan bertindak serta berpikiran positif.

Selain itu, acara Coklat Kita Saba Santri juga dimeriahkan dengan hiburan dari Doel Sumbang dengan host program Ngadabruk sareng Jidek. Yakni, Deki Fajar dan Soni Bebek yang disiarkan SE radio setiap Senin sampai Jumat.

Doel Sumbang yang tampil pada pukul 17.00 WIB langsung menghibur ratusan santri yang telah menunggu selama 30 menit. Sebanyak lima lagu dari koleksi album populernya dibawakan Doel Sumbang dalam gelaran tersebut.

Lagu Ai menjadi lagu pembuka yang disambut kemeriahan para santri dan warga yang menyaksikan. Disusul lagi Sisi Laut Pangandaran, Bulan Batu Hiu dan Kalimera. Doel Sumbang menutup penampilannya dengan lagu Arti Kehidupan yang masih banyak dikenal.

Menurut Doel Sumbang, kegiatan tersebut sebagai ajang silaturahmi dengan para santri. Selain itu dari pesantren bisa mengambil pelajaran kehidupan dan beragama. ’’Lebih ke menghibur para santri dan silaturahmi ke pesantren. Kita juga belajar dari kehidupan pesantren ini,’’ ujar Doel Sumbang usai turun dari panggung. (mio/tam)

Tinggalkan Balasan