Syahravi Tawarkan Pop yang Tulus

COBLONG – Indonesia kembali kedatangan seniman muda. Syahravi Dewanda atau yang biasa disapa Ravi, akhirnya berhasil mewujudkan impiannya untuk merilis album solo. Remaja 17 tahun ini merilis single berjudul Kita yang dia ciptakan sendiri. Genre yang disuguhkan adalah pop.

 SYAHRAVI
INTAN WS/BANDUNG EKSPRES/JOB

MUDA DAN BERBAKAT: Ravi menyapa penonton melalui lagu ciptaannya berjudul ‘Kita’ di Cafe Halaman, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Sabtu malam (4/7).

Ravi mengaku, tidak sekedar menulis lagu untuk kepentingan bermusik. Lebih dari itu, dia ingin pesan yang disampaikan lewat lagunya sampai ke penikmat musik. Mengenai aliran musik yang dipilih, dia menilai pop, karena mudah diterima hampir di seluruh dunia.

’’Walaupun aliran pop sangat subjektif, karena tergantung pada musik yang aku suka dan aku dengar,” ungkapnya di Cafe Halaman, Jalan Tamansari Nomor 92, Sabtu malam (4/7) lalu.

Karirnya bukan hanya di musik, dia juga telah membintangi beberapa judul sinetron dan iklan. Dia juga dua kali menjadi Abang Jakarta Cilik pada 2005 dan 2009. Tak hanya itu, Ravi baru saja memenangkan kontes Band SMA yang diadakan oleh Maliq & D’Essentials beberapa bulan silam. Meski punya sederet prestasi, dia mengaku, kecintaannya terhadap dunia musik sangat besar. Sehingga, tidak akan ditinggalkan begitu saja untuk akting atau yang lainnya.

Album Ravi diproduseri oleh musisi yang tak asing lagi di dunia industri musik. Di antaranya, Tohpati dan vocal director Sandy Canester. Bagi pria kelahiran 24 Oktober ini, proses kreativitas dalam menciptakan sebuah lagu seringkali lahir dari pengalaman hidup.

Ravi menambahkan, musik adalah segalanya bagi dia. Walaupun sudah beberapa iklan dan sinetron menawarkan kerja sama namun dia kembali lagi ke musik. Saat dia senang, sedih, maka yang menjadi sarana inspirasinya adalah menulis lirik dan menjadi lagu.

Empat dari enam lagu yang ada di album adalah ciptaannya sendiri, yaitu Kita, Ada Kamu, Satu, dan Tak Berarti. Proses pembuatan lagu-lagu tersebut hampir memakan waktu 1,5 tahun, karena dia benar-benar memikirkan segala keperluannya. ’’Apalagi lagu-lagu tersebut merupakan perwakilan perasaan saya,” ujar Ravi yang mulai mengenal gitar sejak kecil. (mgm-anne/tam)

Tinggalkan Balasan