Sepakbola, Bukan Perang

[tie_list type=”minus”]Isu Politik Warnai Final Copa America [/tie_list]

TENSI pertemuannya memang tidak sepanas Superclasico de las Americas antara Brasil dan Argentina, atau Cl”ssico do Pac”fico yang mempertemukan Cile kontra Peru. Namun, final Copa America 2015 besok tetap akan menyajikan persaingan di luar arena antara tuan rumah Cile dengan Argentina.

Estadio Nacional, Santiago menjadi saksi pertemuan antara kedua negara ini dalam final sejak Copa America menggunakan sistem fase knockout pada edisi 1975. Karena itulah final besok mencuatkan isu-isu politik yang melanda kedua negara bertetangga ini dalam seabad terakhir.

Misalnya, sengketa daerah perbatasan Cile-Argentina yang bernama Patagonia pada awal abad ke-19. Tidak hanya itu, seabad kemudian, Cile pun juga ikut terseret dalam sengketa kepulauan Falkland atau Malvinas antara Argentina dengan Inggris. Cile ada di belakang Inggris.

Perjanjian perdamaian antar kedua negara yang dinamakan “The Peace and Amity Treaty of 1984” ditanda tangani pada 1984 silam. Makanya, pertemuan kali ini bisa disebut final yang pertama kalinya bagi kedua negara pasca penanda tanganan perjanjian damai pada 31 tahun silam itu.

Walaupun sudah berdamai, riak-riak rivalitas tersebut bisa tumbuh kembali dengan final Copa America nanti. Maklum, Cile dan Argentina punya kepentingan kuat dalam final, di satu sisi Cile ingin mengangkat trofi Copa America yang pertama kali dalam 100 tahun, di sisi lain Argentina juga ingin mengakhiri 22 tahun penantian trofi juara Copa Amerika.

Sebagaimana dikutip dari AFP, gelandang Argentina Javier Mascherano meminta semua pihak di Cile ataupun di Argentina untuk tetap tenang. Mengacu pada rentetan rivalitas di luar sepak bola, mulai dari sengketa daerah perbatasan hingga hubungan diplomatic dua negara, Mascherano khawatir isu itu muncul kembali.

Dalam pesannya, pemain Barcelona tersebut mengharapkan tidak ada politisasi di balik laga ini. ”Saya berharap semua orang bisa memahami, bahwa sepak bola murni adalah olahraga, bukan peperangan. Masa lalu adalah masa lalu, sekarang Cile dan Argentina itu negara bersaudara. Kami harus sama-sama menunjukkan respek,” ujar Mascherano.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan