Sayuran Hidroponik, Peluang Bisnis Ramah Lingkungan

Dengan lahan terbatas, memiliki masa panen lebih cepat, tingkat pertumbuhan lebih optimal karena unsur nutrisi tanaman tercukupi sehingga sayuran yang dihasilkan lerlihat lebih menarik, bersih dan bobotnya terjaga. Memandang dari segi bisnispun pertanian hidroponik memiliki pangsa pasar yang lebih baik. ”Dengan bibit usia 15 hari dan masa semai 17 hari, dalam tempo satu bulan tanaman sayur hidroponik bisa dipanen,” sebut dia dengan penuh rasa kagum melihat hasil panen yang ke enam kali ini, hasilnya begitu melimpah.

Menjalankan usaha tanaman sayur hidroponik tidak perlu repot-repot mencari pembeli. Permintaan sayuran itu dari supermarket cukup besar. Kesadaran masyarakat mengkomsumsi makanan yang bersih dan sehat menjadi alasan utama. Terlebih, sayuran hidroponik sudah diketahui bebas dari pestisida. ”Meskipun harganya cukup tinggi, tetapi kemasan tanaman sayur hidroponik yang bersih, segar dan packaging-nya yang baik sangat diburu konsumen,” imbuh dia.

Ramah Lingkungan

Di kebun percontohan pertanian tanaman sayur hidroponik, di kantor Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kota Bandung, Kepala Bidang Industri Galih Praasih menyatakan, pertanian hidroponik memiliki keuntungan lingkungan sosial. Sebab, konsep itu mengajarkan tata cara budidaya tanaman yang ramah lingkungan. Tanaman hidroponik dapat menciptakan lingkungan hijau, bersih dan segar. ”Budidaya hidroponik tidak menimbulkan pencemaran tanah. Karena, bahan yang dipakai menggunakan pupuk hara makro dan mikro,” kata Galih.

Dijelaskan dia, hidoponik ramah lingkungan tidak menggunakan bahan kimia. Melainkan, memakai 13 jenis hara yang dimasukan dalam instalasi hidroponik serta berhemat air. ”Pola itu sangat menghemat biaya tapi meningkatkan pendapatan petani, seiring permintaan sayuran ramah lingkungan itu yang makin tinggi,” ucap dia.

Menyoal metode yang diterapkan untuk tanaman sayuran hidroponik di lingkungan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, dituturkan Galih, pihaknya menggunakan metode Nutrient Film Technique (NFT).

Metode ini merupakan suatu metode budidaya tanaman dengan akar tanaman tumbuh pada lapisan nutria yang dangkal dan tersirkulasi. Sehingga, tanaman dapat memperoleh cukup air, nutrisi dan oksigen.

”Tanaman tumbuh dalam lapisan polyethylene dengan akar terendam larutan nutrisi yang disalurkan secara terus menerus dengan pompa,” papar dia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan