Hindari Kutukan Seri

[tie_list type=”minus”]Cile vs Ekuador[/tie_list]

SANTIAGO – Laga perdana Copa America selalu tidak berpihak kepada tuan rumah. Itu terbukti dalam tiga edisi terakhir, host Copa America selalu mendapatkan hasil seri dalam laga pembuka. Ancaman itu yang membayangi tuan rumah Cile saat menjamu Ekuador di Estadio Nacional, Santiago, pagi ini.

Peru, Venezuela dan Argentina sudah pernah menjadi korban kutukan hari pertama Copa America. Ketiganya selalu tertahan dari Bolivia di laga pembuka. Peru dan Venezuela di edisi 2004 dan 2007 sama-sama dengan skor 2-2. Lalu, Argentina juga ditahan 1-1 dalam edisi 2011 silam.

Uniknya, entah ada hubungannya atau tidak, setiap kali tertahan di laga perdana, ambisi ke final tidak akan terealisasi. Padahal, untuk tahun ini, Cile sudah berkoar menuntaskan penantian juara Copa America. Sejak pertama digelar hampir seabad silam, belum satu kali pun Cile juara Copa America.

Tiga angka pertama akan membantu Cile untuk melaju ke perempat final, karena di laga kedua grup A Selasa pagi mendatang (16/6) Claudio Bravo dkk akan menantang Meksiko yang secara kekuatan di atas Ekuador. ”Laga menghadapi Ekuador selalu menyulitkan,” ujar pelatih Cile, Jorge Sampaoli, dalam konferensi persnya.

Sebagaiman dilansir dari situs resmi Copa America, Sampaoli tetap mewaspadai kejutan dari Ekuador. Walaupun, dalam komposisi tim Cile saat ini bisa dibilang bertabur bintang mulai dari posisi di bawah mistar hingga ujung tombaknya bermain di klub-klub besar di Eropa.

Dari 23 pemain yang dibawa Sampaoli, hanya delapan pemain bermain di luar Eropa. Itu berbeda jauh dengan La Tri –julukan Ekuador— yang hanya diwakili lima pemain di liga Eropa. ”Tetapi mereka mempunyai beberapa pemain yang punya kecepatan, yang dapat membuka ruang,” ungkap Sampaoli.

Sampaoli mereferensikan kewaspadaannya kepada Jefferson Montero, Enner Valencia atau Fidel Martinez. Hanya, dia tidak perlu khawatir pertahanannya akan terancam, pada sisi itu Cile punya Bravo yang bisa jadi garansi susah dibobol. Selain itu, ada juga dua amunisi Juventus, Mauricio Isla dan Arturo Vidal.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan