Festival Musik Klasik Bius Masyarakat

PADALARANG – Parahyangan Classical Music Festival yang digelar pada 6-7 Juni 2015 di Bale Pare Kota Baru Parahyangan mampu membius para pengunjung untuk datang dan menikmati gelaran musik yang penuh inspirasi. Gelaran musik klasik yang menghadirkan seniman musik klasik kelas dunia seperti konduktor Gerd Muller, Stephan Rahn, Alfred Sugiri, Christine Utomo, Oliver Mascarenhas dan Ensemble Trielen mampu meramaikan panggung musik klasik yang dapat memanjakan pecinta musik klasik.

Marketing Manager PT Belaputera Intiland Kota Baru Parahyangan Raymond Hadipranoto menuturkan, selain menghadirkan seniman musik luar negeri, gelaran ini juga menampilkan seniman musik klasik tanah air. Seperti Joseph Kristanto, Binu Sukaman dan Saung Angklung Udjo. Diharapkan, kehadiran seniman dari tanah air mampu melakukan hal yang luar biasa.

”Dalam setiap acara yang kita buat, tentu kita mengadopsi tiga pilar, yakni budaya, sejarah dan pendidikan. Acara ini juga didukung oleh komunitas dan pendidikan musik klasik di antaranya dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), paduan suara dari enam universitas di Bandung, serta kelompok musik lainnya. Untuk penampilan Angklung Udjo, kita mainkan musik klasik dengan menggunakan angklung tersebut,” bebernya.

Lebih jauh dia menjelaskan, gelaran musik klasik ini merupakan ketiga tahunnya. Berawal dari keinginan Kota Baru Parahyangan dan dosen-dosen dari UPI untuk menghadirkan musik klasik namun tidak terlalu normal. ”Kita berharap ketika orang berbicara mengenai budaya, sejarah dan pendidikan, referensi mereka adalah Kota Baru Parahyangan,” ungkapnya.

Maka dari itu, lanjut dia, selain menggelar Parahyangan Classical Music Festival, pihaknya juga rutin menggelar acara lain. Diantaranya Festival Bandung Baheula, Festival Imajinasi Anak, Parahyangan Robotic Competition, International Mask, dan Puppet Festival. ”Kita juga ingin memberikan hiburan yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” ungkapnya.

Sementara itu, salah seorang pengunjung yang datang menyaksikan gelaran musik klasik, Rony Sumardi, 39, mengaku terhibur dengan penampilan seniman musik klasik. Terutama hadirnya seniman dari luar negeri. ”Kita sulit ntuk menyaksikan penampilan seniman luar biasa ini. Namun di sini (Kota Baru Parahyangan), kita dapat menikmati dengan penampilan luar biasa,” terangnya.

Tinggalkan Balasan