Pemkot Kumpulkan Tambahan Dana Pajak

Sementara itu, pemungutan pajak yang biasanya dilakukan oleh koordinator dan petugas lapangan, saat ini sudah ditiadakan. Hal tersebut, jelas Priana, merupakan langkah efektif untuk mengelola pajak dari ranah hiburan. Sebelumnya, koordinator lapangan tersebut biasanya membawahi empat sampai lima hotel atau tempat karaoke. Namun saat ini, fungsi tersebut ditiadakan dan diganti dengan tim baru yang terdiri dari tujuh tim assesment dari Disyanjak untuk memeriksa standar bayar dari pewajib pajak.

’’Kecenderungan wajib pajak itu tidak bayar atau tidak melaporkan sesuai kondisi yang sebenarnya. Personil tambah 10 dibagi 7 tim. Angka 2.500 wajib pajak belum tersentuh. Persoalannya merupakan kualitas dari integritas seseorang dalam tim. Tim itu baru bisa memeriksa sekitar 600-an wajib pajak,’’ tutur dia.

Lebih lanjut Priana menjelaskan, pada 2014 lalu Kota Bandung melebihi target awal dengan nilai Rp 1,4 triliun, Priana menjelaskan ada lebih Rp 900 juta. Kemudian untuk target pada tahun ini, Pemkot menargetkan Rp 1,6 triliun untuk pajak. Nominal ini lebih tinggi Rp 213 miliar dari tahun lalu. ’’Kemudian 2015, ada kenaikan target, di triwulan 1 dari dari target 15,7 persen sudah bisa tercapai,’’ imbuh dia.

Di sisi lain, Perhimpunan Pengusaha Hotel dan Restoran (PHRI) Jawa Barat mengaku, hal tersebut mungkin ada dan dilakukan oleh beberapa pengusaha. Namun, ada faktor logis yang mendorong hal tersbeut terjadi. Seperti yang dijelaskan Kepala PHRI Jabar Herman Muhtar, dirinya menjelaskan bisnis perhotelan saat ini tengah sulit. Belum lagi soal pengeluaran hotel yang lebih besar dibandingkan pemasukan.

’’Mungkin ada juga seperti itu, tapi kalau kita selidiki, kenapa sih mereka seperti itu. Yang kata saya tadi. Pemasukan berkurang pengeluaran meningkat. Sementara pemerintah maunya pajak naik terus,’’ ujar dia.

Mengenai hal tersebut, pihaknya ingin duduk bersama dan menyelesaikan permasalahan yang ada dengan pemkot. Agar hal ini jelas dan membuat pemkot mengerti kondisi yang tengah terjadi di bisnis perhotelan. ’’Sama-sama kita pelihara pengusaha kita dalam keadaan booming itu pada tahun 2013. 2014-2015 itu kita menukik tajam ke bawah itu boleh kita cek di BI di perbankan juga demikian,’’ terang dia. (fie/far)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan